When The Child was trying to ..........

Rabu, Agustus 04, 2010

Keaktifan Belajar

Senin, Juli 19, 2010

1. Konsep Keaktifan Belajar
Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatankegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik . Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional . Keaktifan yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif.
Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor . Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima informasi dari guru saja, akan timbul kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan oleh guru, oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengingatkan yang baru saja diterima dari guru.

IMPROVING STUDENTS’ READING COMPREHENSION ABILITY THROUGH “WH-QUESTIONS’’ TECHNIQUE

Senin, Juli 12, 2010

I

Reading is one of the language skills that should be mastered by the students after following a set of English instruction at school. To promote positive attitude toward reading, the teacher must provide the students with reading texts that match the student level and interest. According to Nuttal (1987), developing types of question and techniques for them are essential to teach reading. It means that the teacher in teaching reading is suggested to use question to help the students to comprehend the text.

The objective of this research is to find out whether using WH-Questions technique is an effective way to improve the students’ ability in reading comprehension. The research was conducted at MAN 1 Metro. The subjects of the research were students of class X D in the academic year 2008/2009, which was taken randomly by lottery. This research is quantitative research. The research design was one group pretest posttest design. In collecting the data, the researcher administered pretest, treatments, and posttest. In analyzing the data, the T-Test was employed to reach the significant value.

The result of the students’ score before and after treatments implied that WH-Questions technique could improve the students’ reading comprehension ability. From the computation, the highest score of pretest was 72 and the lowest score was 52, with the mean score 59.15. The highest score of posttest was 84 and the lowest score was 60, with the mean score 70.

The researcher concludes that there is a significant improvement of students’ reading comprehension ability after they were taught by using WH-Questions technique. At the level of significant 0.001, it was attained that t-ratio is higher than t-table (17.86>3.55). In other word, using WH-Questions has positive effect toward the students’ ability in comprehending the text.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH) DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS SISW

Senin, Juli 05, 2010

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH)
DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MAN 1 METRO, LAMPUNG TIMUR

ABSTRACT
Penelitian ini diadakan dengan latar belakang bahwa pada dasarnya masih terdapat kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris Siswa Sekolah Menengah Pertama sebab pembelajaran yang dilaksanakan sehari-hari masih menggunakan pendekatan konvensional dalam proses pembelajarannya. Sedangkan pendekatan CTL bila digunakan dalam pembelajaran akan dapat memenuhi kebutuhan siswa karena CTL merupakan metode pembelajaran baru yang menuntut keaktifan guru dan siswa atau menuntun siswa untuk menemukan sendiri kandungan materi pelajaran dengan pengalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan pendekatan CTL pada proses pembelajaran siswa MAN 1 Metro, Lampung Timur dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan CTL terhadap keberhasilan belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Bahasa Inggris Siswa.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola randomized control group pretest-posttest. Pelaksanaan eksperimen dilakukan sejak bulan Februari – April 2008. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan analisa data dari statistik.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN 1 Metro, Lampung Timur kelas X Tahun Pelajaran 2007 – 2008. Sebelum pelaksanaan eksperimen, maka instrumen tersebut telah diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingakat validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal.

“Penggunaan Strategi SQ3R dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Interpretatif Bahasa Arab (Studi Pada Pondok Pesantren Al-Kahfi Batanghari, La

“Penggunaan Strategi SQ3R dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Interpretatif Bahasa Arab (Studi Pada Pondok Pesantren Al-Kahfi Batanghari, Lampung Timur)”

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran tidak dapat terpisahkan dengan strategi yang digunakan sehingga guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melakukan tugas pembelajaran. Berdasarkan pra survey pada santri kelas II.1 Pondok Pesantren Al-Kahfi Batanghari, Lampung Timur menunjukkan bahwa para santri masih kesulitan memahami bacaan bahasa Arab dan para santri cenderung kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil pra survey santri yaitu 58,4 dengan ketuntasan belajar sebesar 46,34% serta hanya 31,71% santri yang mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Persiapan Ujian Listening 4

For students' of list IV subject:
Don't forget to bring your listening 4 book on the test day
and also your assignment.

Jadwal ujian Listening 4

Minggu, Juli 04, 2010

Ujian listening, sesuai jadwal tanggal 12 Juli 2010
Waktu ujian
Kelas A = 10.00 - 11.00
kelas B = 11. 15 - 12.15
Kelas C = 13.00 - 14.00
Kelas D = 14.00 - 15.00
Kelas E = 15.00 - 16.00

Tipe Orang Sukses

Jumat, Juni 11, 2010

Tipe Orang Sukses

Mau tahu seperti apakah tipe orang-orang yang sukses dalam kariernya? Simak beberapa tanda berikut:

1. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

2. Memiliki visi dan mampu meyakinkan lawan bicara, memiliki ide yang mampu menjadi inspirasi bagi lingkungannya, serta mampu meyakinkan dan mendorong semangat timnya agar mencapai hasil.

3. Memiliki enerji, fokus, disiplin kerja yang tinggi, serta fleksibel menghadapi berbagai masalah.

4. Memiliki keberanian untuk mempertahankan prinsip yang mereka yakini serta kemauan untuk mendengarkan lawan bicara.

5. Kemampuan untuk mengendus dan melakukan perubahan.

6. Kalau memang harus, mereka ini biasanya siap untuk berkonflik demi mempertahankan prinsip mereka.

7. Memiliki empati, integritas, keberanian sekaligus rasa iba.

7 HAL YANG TIDAK BISA KITA RUBAH

7 HAL YANG TIDAK BISA KITA RUBAH

Dalam hidup ini ada 7 hal yang tidak bisa kita ubah. Yaitu:

1. Jenis kelamin
Memang ada operasi untuk mengubah kelamin. Tapi tidak bisa mengubah roh (spirit) orang yang bersangkutan. Terimalah dirimu, apakah engkau wanita ataupun pria. Act like a woman/man!!

2. Orang tua.
Tidak ada yang bisa memilih dilahirkan oleh orang tua yang mana. So, you must respect your parents!! Apakah orang tuamu seorang pemabuk, penjudi, pelacur sekalipun, you must respect them!! Kalau tidak, itu akan terjadi dalam kehidupanmu nanti. Your kids won't respect you, is it terrible?

Hmmm...... Would I be???

Selasa, Juni 08, 2010

Hmmm...... Would I be???
”Setiap pria dan wanita yang sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka.”
(Brian Tracy).
”Demi Allah, sekalipun ada binatang buas, akan mengoyak-ngoyak tubuhku, sekalipun aku umpamanya, akan tinggal sendirian di dalam kota ini, sekalipun ada anjing-anjing hutan akan memakan badanku, sekali-kali aku tidak akan mundur. Demi Allah, aku akan laksanakan juga perintah Rasulullah saw ini.”
(Abu Bakar Ash-Shiddiq).
”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali – Imraan : 139)
”Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar dzarah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (lawh mahfuz). (QS. Yunus : 61).
Peringatan!
Jika di dunia ini hanya ada satu orang yang bersemangat menggapai cita-citanya, maka itulah AKU. Life is a choice, hidup itu pilihan kawan. Seperti menang juga pilihan, begitu kata iklan rokok. Namun, segala ketetapan itu hak prerogatif Allah.
Masing-masing orang telah dimudahkan mencapai apa yang diciptakan baginya. ”Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS.Asy-Syam : 7-8)
Intinya, Allah telah mentakdirkan adanya baik dan buruk. Allah menciptakan kebaikan bagi manusia. Jika manusia itu berbuat baik, maka ia akan dimudahkan untuk melakukannya. Jika dia berikhtiar untuk bertakwa, maka ia akan mudah melakukan jalan takwa tersebut, berlaku juga sebaliknya.
Jika ada orang yang buruk akhlaknya, orang yang lemah jiwa dan tubuhnya, orang yang gagal dalam hidupnya karena malas belajar dan bekerja keras, orang yang tidak produktif dan menjadi beban bagi orang lain. Lalu mengatakan bahwa itu adalah sudah takdir dari Allah ’Azza wa Jalla, maka sesatlah dia, itulah ucapan dari Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitabnya Kun Faya Kun.
Life is a choice, semuanya ada di tanganmu. Innallaaha laa yughoiy yirumaa biqo min hattaa yughoy yiruu maa bianfusihim. (... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri... QS. Ar-Ra’d : 11)
Life is a choice, hidup adalah pilihan. ”Kita punya pilihan, yaitu antara benar-benar hidup, atau semata-mata hidup.” (Andrew Matthews). Terserah padamu sobat, kaulah yang menentukan hidupmu, akan kau isi dengan nilai produktifitas, kau isi dengan karya-karya besar, ide-ide besar, kemampuan besar atau kau hilangkan potensimu sama sekali.
Life is a choice. Hidup adalah pilihan. ”Memang anda tidak mungkin bisa mengontrol angin, tetapi anda bisa mengontrol kemana kapal akan anda jalankan.” (Anthony Robbins).
Marilah memilih menjadi pemenang. Miliki motivasi tanpa batas, kreatifitas tanpa henti, produktifitas tak terbatas, karya-karya tak tersaingi, pribadi yang unggul, jiwa ksatria, pemberani dalam mencapai mimpi-mimpinya.
Congrarulations to getting a new job. Selamat! Tugas baru telah menanti anda. Menemukan potensi diri yang terpendam, menghargai kemampuan anda dengan baik, memiliki pribadi yang unggul, semangat yang berkobar-kobar, inspirasi tak pernah mati, maju terus pantang mundur, untuk menjemput kemulyaan hakiki.
Jika ada seribu orang yang bersemangat mencapai cita-citanya, maka kita adalah satu diantaranya. Jika ada seratus orang yang bersemangat menggapai mimpi-mimpinya, maka kita satu diantaranya. Jika ada sepuluh orang yang bersemangat memenuhi harapan-harapannya, kita adalah satu diantaranya.
Jika hanya satu orang yang bersemangat dan berjuang, it’s Me!
Starting the Spirit
“Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.” (Confusius).
Percaya Diri
Yakinkan dirimu kawan, majulah dengan percaya diri. Itulah rumus kunci, bukan sekedar janji, tapi sudah terbukti.
Dialah Abu Ayyub Al-Anshari ra., seorang pejuang yang berangkat dan berperang seorang diri, menunggang kuda, menerjang gurun sahara, menempuh jalan panjang untuk membebaskan Konstantinopel, setelah mendengar Rasulullah saw bersabda bahwa Konstantinopel akan dibebaskan oleh sebaik-baik pasukan dan sebaik-baik komandan. Abu Ayyub Al-Anshari ra. Meski gugur, tapi dia adalah sebaik-baik pasukan dan sebaik-baik komandan.
”Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar : 18)
Jangan sampai hidup terpaksa, jangan sampai merasa diri tidak berharga. ”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang lebih sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Bani-Israil : 70).
Yakinkan diri! Tuk jemput mimpi. Jangan ragu untuk memulai, walau halangan membadai. Kita hanya butuh keyakinan akan kemampuan diri sendiri, jangan sekali-kali berani meremehkan kemampuan diri.
Bersyukur
Bersyukurlah agar Allah semakin menambah nikmatNya, agar berkah setiap kenikmatan adalah doa dari makhlukNya. Jangan terjebak dalam karunia, karena manusia akan terhina.
Jika populasi penduduk dunia berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil yang beragam itu dari seluruh penduduk bumi? Atau secara mudahnya, seluruh penduduk dunia sekarang, dijadikan dengan rasio pembagi hingga hanya ada seratus penduduk untuk mewakili populasi penduduk dunia.
Philip M. Hartner, MD dari Fakultas kedokteran Stanford University Amerika Serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.
Berdasarkan analisananya, desa kecil bumi akan terdiri dari : 57 orang Asia, 21 orang Eropa, 14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat, 8 orang Afrika. Selain itu; 52 perempuan, 48 laki-laki. 80 bukan kulit putih, 20 kulit putih. 89 heteroseksual, 11 homoseksual.
Secara lanjut, perhitungan yang lain adalah; 6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam orang tersebut seluruhnya berasal dari dari Amerika Serikat. 80 orang tinggal di tempat (rumah-rumah) yang tidak memenuhi standard
Keadaan yang lainnya; 70 orang tidak dapat membaca, 50 orang menderita kekurangan gizi, 1 orang hampir meninggal, 1 orang sedang hamil, 1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi, 1 orang memiliki komputer.
Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal sebagai berikut :
 Jika anda tinggal di rumah yang baik saat ini, memiliki banyak makanan dan dapat membaca tulisan, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
 Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca dan memiliki komputer, anda adalah kelompok orang-orang elit.
 Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup dalam seminggu ini.
 Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang mengancam, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksaan, atau kelaparan, anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia ini.
 Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan, tanpa merasa takut dan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati. Anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.
 Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75 % penduduk di dunia ini.
 Jika anda memiliki uang di bank, di dompet anda, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.
 Jika orang tua anda masih hidup dan menikmati bahagianya kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di Amerika Serikat.
 Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman di bibir dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.
 Jika anda dapat dan sempat membaca pesan ini, anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali.
Semoga anda menikmati hari ini, hari yang indah, mulai detik ini. Hitunglah karunia kenikmatan dan keberuntungan anda, niscaya anda tak akan bisa menghitungnya. Dan, sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang- orang yang sangat beruntung.
”Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat).” (QS. Ibrahim : 34)
”Allah menentukan rahmatNya bagi siapa yang dikehendakiNya, dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Ali – Imraan : 74).
Untuk mendapatkan bau wangi, kita harus bergaul dengan seorang penjual minyak wangi, adaptasi. Jika ingin sukses tidak hanya dunia, tetapi utamanya akhirat, maka jangan pernah sedikitpun jauh dari Allah. Dekat denganNya, adalah kunci sukses dan menang.
”Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (QS. Al-Kahfi : 109)
Sudahkah kita menguak seluruh rahasia ilmuNya? Seluruh rahasia kebesaranNya? Seluruh rahasia keindahanNya? Mari memulai. Let’s go to jump! Melompat untuk mengejar ketertinggalan kita.
Nikmati Hidup
Seorang lelaki tengah berjalan-jalan di sebuah taman. Dia kaget melihat seorang anak kecil berumur sekitar 6 tahun, sedang menggendong sebuah beban yang terlihat berat di punggungnya. Namun, isinya tidaklah kelihatan.
Lelaki itu merasa empati, sigap ingin menolong. Ia berkata kepada anak itu, ”Nak, berat sekali beban yang kau pikul?” sang Anak menoleh. Tetapi, bukan jawaban yang mengenakkan. Si kecil menjawab, ”Tuan, ini bukan beban, ini adalah adik saya.”
Tak ada beban jika kita mencintai dan menyukai pekerjaan. Kau tahu siapa lelaki dalam cerita di atas? Dia adalah Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat paling masyur, presiden ke-16 yang pernah membebaskan 3.500.000 orang budak dan memerdekakannya. Lincoln belajar saat itu juga, bahwa hidup ini tak ada kata beban. Seperti pula Thomas Alfa Edison, saat ditanya tentang apakah dia tidak lelah melakukan percobaan hingga ribuan kali dan selalu gagal. Jawabnya mudah, ’Saya tidak pernah bekerja, sehari pun, dalam hidup saya, karena semuanya adalah keasyikan.’
Ini baru namanya mental pemenang! Menikmati setiap perjuangannya, tersenyum kala darah dan airmata menetes dalam syahadah perjuangan, sekecil apapun luka akan dibalas dengan sebaik-baiknya oleh Allah.
”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zilzaal : 7).
Sukses = Menang
Sukses dan Menang adalah dua mata uang yang saling berkaitan. Saya adalah orang yang tak setuju, jika orang dicontoh hanya karena sebagian hidupnya sukses dan sebagian lagi kalah. Bukan deskriminasi masalah dunia, tapi bagiku; sukses dan menang adalah nilai pandangan Allah, bukan pandangan manusia.
Seperti Ts’ai Lun pernah sukses kala menciptakan kertas pertama kali 105 M, pada masa kekaisaran Ho Ti. Dari seorang pegawai negeri di pengadilan kerajaan, lalu setelah temuannya itu diangkat mendapat gelar kebangsawanan. Tapi akhirnya, dia menenggak racun, karena terlibat komplotan pengacau. Atau Thomas Alfa Edison, sukses menciptakan lampu dan mengantongi 3000 hak paten penemuan, tapi gagal dalam kehidupannya, kedua isterinya depresi dan anak tertuanya bunuh diri serta pelit terhadap karyawannya.
Jika sebatas karya, produktifitas, dan kemampuan contohnya sudah banyak. Tapi, ambilah teladan dari orang yang menang dan sukses. Satu contoh saja kuutarakan, dialah nabi Muhammad saw.
Beliau bersabda, Innamal ’ilmu bit ta’allum, innamal hilmu bit tahallum, innamash shobru wat tashobur. ”Sesungguhnya ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar, dan kesopanan itu diperoleh dengan kerendahan hati, sedangkan kesabaran itu diperoleh dengan keteguhan hati.” (HR. Ibnu Hajar dan Al – Haitsami). Maka, bersungguh-sungguhlah, intinya menang dan sukses.
Bersama Cahaya
”Aku mengeluh kepada syaikh Waqi’ tentang lemahnya hafalanku, Beliau menasehatiku agar meninggalkan maksiat. Beliau menjelaskan bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak mungkin diberikan kepada orang-orang yang bermaksiat.” (Imam Syafi’i).
”Demi Allah, aku tidak pantas mengambil bayaran dari kamu sesen pun.” begitu ungkapan jujur Sofyan bin Uyainah rahimallah, guru Imam Syafi’i rahimallah di waktu kecilnya. Kondisi serba kekurangan, tak menjadikan langkah sang Imam luruh, diambilnya dedaunan dan tulang-belulang untuk menuliskan ilmu yang dipelajarinya, ide-ide yang bermunculan.
Inspiratif. ”Ilmu itu bagaikan binatang buruan, sementara tulisan adalah jalannya. Ikatlah binatang buruan kalian dengan jala yang kuat. Karena sungguh bodoh, bila engkau menangkap binatang buruan, lalu engkau biarkan lepas dengan bebas.”
Kesungguhan. Membuat sang Imam cerdas. Membaca buku dua halaman terbuka, maka halaman kedua segera ditutupinya. Kenapa? Karena jika sempat terlirik, akan langsung hafal, hingga kerepotan dalam menelaah tiap sub babnya, Masyaallah! Hingga syair kekuatan mengalir, membentur jiwa kerdil. Membangkitkan gelombang mimpi yang terus mengalir dari abad ke abad, tak lekang dimakan pergantian generasi.
”Ilmuku akan selalu bersamaku, dimana pun berada ia akan bermanfaat bagiku.
Dadaku adalah tempat menyimpannya bukan lemari
Jika aku sedang berada di dalam rumah, maka ilmuku bersamaku disana
Dan jika aku sedang di pasar, maka ilmuku berada di pasar”
Kenapa sang Imam bersyair demikian? Karena kamarnya telah penuh dengan catatan-catatan ilmunya. Kamarnya menjadi penuh dengan belulang dan dedaunan yang ditulisi ilmu-ilmunya. Hingga Imam Syafi’i tak mendapatkan tempat sedikitpun untuk beristirahat atau tidur. Karena itulah, dia mengazamkan dirinya, untuk menghafal seluruh ilmu yang dia kumpulkan, hingga tidak memerlukan belulang, dedaunan dan kertas-kertas.
Tak ada Istirahat untuk Orang Cerdas.
Sang Imam, begitu gemar berpetualang. Cobalah anda simak syair-syairnya, semoga membawa berlimpah inspirasi semangat! Membuka hati dan jiwa yang kerdil akan harapan.
”Tidak ada tempat bagi orang-orang cerdas dan beradab untuk beristirahat,
Maka tinggalkan kampung halaman dan merantaulah
Merantaulah! Engkau pasti akan mendapatkan ganti atas apa yang engkau tinggalkan
Dan gantilah pekerjaan dengan yang baru
Karena kelezatan hidup ada dalam pekerjaan baru
Aku melihat bahwa air yang menggenang itu akan merusak
Jika air itu mengalir maka akan baik
Sementara jika dia menggenang akan rusak.”
Dahsyat! Jangan salah paham dulu Sobat! Coba kau baca berulang-ulang, ambillah maknanya. Sebenarnya, maknanya terlalu mudah untuk disimpulkan. Imam Syafi’i ingin mengajarkan kepada kita tentang kesungguhan. Berusaha keras, seperti katanya, ”Tidak beruntung orang yang berusaha kecuali dalam keadaan kekurangan dan kefakiran.”
No Pain No Gain.
Tak ada hasil, tanpa kesungguhan. Sadarilah, itulah pesan Imam Syafi’i. Seperti pula pesan Rasulullah saw ”Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang dari kamu jika mengerjakan sesuatu dikerjakan dengan itqan (sungguh-sungguh).” (HR. Ath-Thabrani, Al-Haitsami dan As-Suyuthi).
Tidak Untuk Berpangku Tangan
Seperti seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah saw, wajahnya sungguh tak bergairah bagai dedaunan yang layu. Ternyata terbelit hutang dan kemiskinan, Rasulullah memberinya kapak dan memintanya mencari kayu dan tidak hanya berpangku tangan. Hingga beberapa hari setelahnya, si lelaki tersenyum penuh kebanggaan bisa berguna, minimal untuk dirinya sendiri dan keluarganya.
Abu Bakar Ash-shiddiq ra. berpesan, ”Tiga hal yang tidak bisa dicapai dengan tiga hal lainnya semata-mata. Kekayaan tidak bisa dicapai dengan cita-cita semata. Keremajaan tidak akan dapat dicapai dengan disemir semata, dan kesehatan tidak akan dapat dicapai dengan obat-obatan semata.”
Tak sekedar wacana! Mari bergerak, dan biarkanlah Allah yang menentukan hasilnya. Karena takdir Allah itu, berada di ujung usaha manusia. Jika tak berusaha, tentu saja rezeki tak akan menghampiri, akhirnya tersingkir dan terlewati. Sadar kan? Bahwa kau lahir untuk berkarya, menyejarahkan kepahlawanan untuk dipersembahkan padaNya semata.
Rasa Percaya
”Kepercayaan adalah sebuah kemampuan untuk melihat yang tidak terlihat, percaya akan sesuatu yang luar biasa, dengan tujuan untuk mencapai apa yang orang banyak pikir tidak mungkin.” (Clarence Smithison).
Pertaruhan Logam
Pada zaman kerajaan Sung di China, ada seorang Jendral yang pandai menggunakan pikirannya, bernama Tai Ching. Suatu hari, dalam sebuah perjalanan panjang pertempuran, ia menemukan semangat pasukannya sangatlah minim. Kelelahan sebelum berperang adalah sebuah keadaan terburuk dalam sebuah peperangan.
Untuk memberikan semangat baru pada pasukannya, Jendral Tai Ching mengumpulkan seluruh prajuritnya dan berkata,
”Kali ini kita akan menempuh jarak yang jauh untuk berperang. Tanggung-jawab kita sangat besar. Kita harus menang dan tidak boleh kalah! Saya akan menjatuhkan lima keping uang logam di tempat ini untuk menanyakan masa depan kita. Bila sisi bergambar kepala terbuka, maka Tuhan melindungi kita dan pasukan segera bergerak. Bila sisi sebaliknya terbuka, maka kita segera menarik pasukan dan pulang.”
Selesai berbicara Jendral menjatuhkan lima keping logam dan ternyata seluruhnya adalah sisi bergambar kepala! Tai Ching berkata gembira, ”Tuhan memberkati kita, kita pasti memenangkan peperangan ini!” kemudian, ia memantekkan kelima uang logam itu di atas meja. Benar, semangat para pasukan menjadi bersemangat dan akhirnya mereka kembali dengan kemenangan.
Pada pesta syukuran yang diadakan. Seorang prajurit berkata pada Tai Ching, ”Kali ini, kita benar-benar menang berkat lindungan Tuhan!” Tai Ching tak menjawab, dengan tersenyum, ia membuka pantekan uang logam di meja. Saat itu, para prajuritnya baru mengetahui bahwa sisi lain dari uang logam itupun bergambar kepala!”
Kekuatan Hati, Bukan Logam
Jendral Tai Ching sangat cerdas. Tapi, dia belum pernah mengetahui kekuatan yang terdahsyat sesungguhnya. Peradaban sejarah telah membuktikan, pernah tercatat dalam sejarah perjuangan Rasulullah saw, kemenangan-kemenangan yang sangat mustahil jika dilihat dari kacamata manusia kerdil dan akal yang sempit.
Saat pertempuran Badar, kekuatan Rasulullah hanya 300an pasukan melawan seribu lebih pasukan. Selain itu, bekal senjata tak seimbang. Quraisy saat itu lengkap, sedangkan Rasulullah dan pasukannya hanya membawa seadanya. Begitupun saat Khalid bin Walid, berperang dengan pasukan 36.000 melawan 240.000 pasukan saat membebaskan Romawi dari keserakahan dan penyembahan manusia.
Kekuatan para pasukan Rasulullah saw adalah kekuatan hati, yang penuh keyakinan pada Allah ’Azza wa Jalla. Hingga, satu pasukan Kaum Muslimin bernilai sama dengan seribu pasukan Quraisy. Kekuatan keyakinan hati telah menjelma menjadi kekuatan tak terbatas, menyembah yang besar maka kita akan menjadi besar. Lahawla walaa quwwata ilabillah.
Saat seorang Muslim meyakini akan cinta Allah padanya, tak ada lagi kekhawatiran dan keraguan dalam setiap langkahnya. ”Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang beriman –dan Dia mencintainya- seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (di antara) kalian, karena kalian takut pada (kematian)nya.” (HR. Al-Hakim, Ibnu Abi ’Ashim dan Al-Baihaqi).
Rehat
Menapaki langkah-langkah berduri
Menyusuri rawa, lembah dan hutan
Berjalan di antara tebing juram
Semua dilalui demi perjuangan

Letih tubuh di dalam perjalanan
Saat hujan dan badai merasuki badan
Namun jiwa harus terus bertahan
Karena perjalanan masih panjang.
.....
(Jejak : Izzatul Islam)

IMPIAN KASIH

IMPIAN KASIH
Cinta tumbuh subur dalam diri. Warna-warna bahagia menjadi baja dalam taman nubari, menggembur dan meranum denai taqwa sebati dengan cinta. Berakarlah segala sifat mahmudah hingga tercantas haloba duniawi yang selama ini membusung di hati. Cinta yang jernih itu hanya kenal kebaikan. Tidak ada kewalahan pada detik waktu yang kosong. Semuanya terisi. Semuanya menjadi sesuatu yang berharga bersama Kekasih.
Hidup yang ranjau ini kadang menjadi medan yang panjang pada diriku walaupun umur baru di takah remaja. Caturan fitrah Tuhan amat cantik buatku kerana mengurniakan sifat hawa yang sensitif pada kehidupan. Lantaran seni itulah aku sering merasakan aku ini seorang-seorang di dunia ini. Dengan hatiku, aku mengenal diriku sendiri yang mempunyai ayah yang penyayang, ummi yang taat serta dua adik pelengkap tawa dan tangis jiwaku. Semuanya kurnia Tuhan yang tidak ternilai tambahan mutiara paling agung dalam diri ialah iman dan Islam yang aku yakini hanya itulah kenderaan yang membawa aku dan keluarga ke pelabuhan akhirat dengan selamat.
Aku ini sangat sederhana dalam serba-serbi tindakan. Dan kesederhanaanku malahnya bukan menghampiri kepada kesempurnaan tetapi kepada sikap gopoh-gapah yang mengundang rasa gundah dan berang pada diri sendiri. Dengan sikap itu jugalah aku ini menjadi seorang yang merendahkan diri walau ke lorong mana aku jelajahi. Sikap rendah diri menjadi sebati dengan diriku. Dan aku berjalan dengan mengendong sikap itulah ke mana-mana. Mujurlah aku dinamai dengan Nur Mustika yang bermaksud cahaya mustika. Cahaya itulah sedikit sebanyak menyuluhi langkah gontaiku menjadi muslimah yang pasang-surut rentak semangatnya.
Sering aku tercicir banyak perkara ketika berkayuh dengan masa untuk sampai ke destinasi usiaku yang sentiasa bergerak ke hadapan. Usia bayiku yang sudah ditinggal jauh, dan tidak sekali akal lemahku dapat merakam semula detik-detik di dalam perut ummi, dan bagaimana aku dan ummi sama-sama bergelut dengan nyawa masing-masing menyelamatkan diri ketika ummi mahu melahirkan aku dan aku juga gopoh untuk keluar dari perut ummi. Entah bagaimana rupanya aku menangis setiap malam kerana mahukan susu ummi juga saban kencing dan berakku dibasuh oleh ummi dan abahku. Dan rentakku bermula apabila sudah pandai bercakap, bertatih seterusnya berjalan dan berlari girang menjadi kanak-kanak keletah. Rentak sudah makin berseni apabila aku mula didedahkan dengan alam persekolahan dan belajar menjadi manusia. Abah dan ummi memang tepat membuat keputusan kerana mengenalkan aku pada agama sedari kecil. Maka, rentakku terarah tidak terpesong apabila Allah menjadi Tuhanku setiap masa dan Rasulullah s.a.w adalah nabiku yang menjadi petunjukku pada setiap perkara. Lalu, berjalanlah aku dengan rentak seorang Muslim dengan aqidah tauhid dan ikatan syariat yang menjadi perisai. Namun, kerana aku ini Muslim yang biasa dan sifat lemahku sebagai manusia, maka aku tidak dapat lari daripada melakukan kesilapan.
Ketika ini, aku masih meneruskan rentak perjalananku yang semakin bertambah bunga seninya. Takah usiaku mula beralih daripada zaman pra remaja kepada zaman remaja sepenuhnya. Ketika inilah yang menguasai diriku bergumpal-gumpal perasaan yang bersilih-ganti mencorak emosiku sendiri. Semuanya berbaur impian. Aku ingin menggapai bintang, bulan, matahari dan semua sumber cahaya yang lain agar ia menerangi diriku dan aku mampu pula menerangi manusia lain. Aku ingin meneroka seluruh alam, berjalan dan menafsir tentang ciptaanNya agar aku semakin yakin dengan kuasa Tuhan yang memberi dan menarik semula nikmat-nikmatNya jika aku tidak bersyukur. Aku bersemangat untuk berusaha dengan keazamanku menjadi seorang hartawan di masa depan dan dengan bekal hartaku itu dapatlah aku membantu manusia lain hidup gemilang dalam agama. Dan paling aku cita-citakan ialah membina keluarga bahagia melalui proses perkahwinan yang berkat. Aku mahu seorang lelaki dalam hidupku. Dialah paling dekat denganku. Menjadi suami, menjadi sahabat, menjadi teman dalam setiap pekerjaanku, menjadi ayah pada zuriatku dan dia juga yang membimbingku meniti dua perjalanan yang berbeza di dunia dan di akhirat. Dan akhirnya kerana kami saling membantu di atas batas taqwa, maka berjayalah aku, suamiku dan anak-anakku berkumpul di taman syurga yang abadi.
Semua itu menjadi sarat yang terpundak di kantung fikiranku walaupun jalan usahanya masih perlahan. Kemungkinan bias rasa rendah diri, aku menjadi seorang yang jatuh bangun pada tindakanku. Kemungkinan yang lain ialah aku telah tersungkur di tengah perjalanan menggapai segala impian ini.
Suaraku mula kedengaran semula setelah aku menelan ubat ujian yang amat pahit. Aku ini yang kaya cita dan angan-angan, yang sedari kecil selalu berfikir yang manis, bahagia, gembira, berhibur dan tenang selamanya baharu tersedar bahawa hidup ini bukanlah semudah memandang cahaya matahari dan bulan, malah bukan seperti mata yang berkerdip di waktu jaga. Hidup ini mengalami waktu senang dan sukar. Waktu bangun dan jatuh dan waktu cerah dan kelam. Hidup ini perlu sentiasa bersedia menjadi senang atau susah. Mudahnya pada diriku ialah hidup ini perlu ada senjata yang membekali perjalanan untuk bersuka dan berduka.
Maka dengan jiwaku yang metah ini, Tuhan telah memberi ganjar ujian yang setimpal dengan lembut jiwa dan halus hatiku. Tuhan tidak menimpakan kepadaku ujian yang berat-berat seperti yang ditimpaNya kepada umat yang terdahulu. Tuhan juga tidak menjatuhkan bala seperti saudara-saudaraku di Negara-negara Islam yang lain, peperangan, kebuluran, kematian dan lain-lain. Tuhan hanya menarik nikmat perkasihan dari ladang hatiku. Tuhan hanya menyuntik angin musibah agar aku kembali bermuhasabah. Tuhan hanya melencong impian dan angan manusiawi dalam diriku. Semua ujian Tuhan hanya dilandas pada hati, jiwa dan perasaan tetapi akal dan fizikalku masih sejahtera sihatnya.
Semuanya telah kucantumkan dalam nekad untuk bangkit dari lompong-lompong ujian yang sebenarnya berpunca dari tindakanku sendiri. Aku terlalu gembira sebelum ini dengan segala angan dan impian, mujurlah masih ada peluang untukku sejenak merenung seni menjadi manusia hamba dan khalifah.
Ayuhlah! Nur Mustika tidak boleh menoleh ke belakang lagi. Segala yang terbentang ini harus diterkam dengan jujur hati. Di hadapan, peluang masih luas. Dan masa pun terlalu pantas berputar tetapi waktu untuk berubah masih ada. Rawatlah jiwa rawan dengan ubat iman. Selalu-selalu membuat pemeriksaan pada diri. Selalu-selalu bergantung pada Tuhan.
Dan kisah ini hanya satu episod dalam takah hidup selepas bergelar manusia sedar. Proses antara dua peranan menjadi remaja kepada dewasa. Proses untuk bergelar seorang hamba yang sebenarnya dan proses membina semula impian dalam taman perkasihan. Boleh diandaikan menjadi pedoman kepada hidup manusia lain dan nostalgia kepadaku yang akan terus melangkah ini. Kisah yang secubit ini bergeraklah untuk mencari semula baja dan benih pohon perkasihan. Impian kasih!

KONSEP DIRI

KONSEP DIRI
By : Muhzin Nawawi, S.Pd*

Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri. Konsep diri terdiri dari a) bagamana melihat diri sendiri (self image), b) Bagamana merasa tentang diri sendiri. Perasaan atas diri sendiri (self evaluation). C) Bagaimana menginginkan diri sendiri akan menjadi cita-cita diri (self ideal).

A) Gambaran Diri
Gambaran diri adalah gambaran yang telah dibentuk dan dimiliki mengenai diri sendiri. Gambaran ini merupakan kesimpulan dari a) pandangan diri sendiri terhadap berbagai peran, misal sebagai pelajar, sebagai anak, ketua kelas dll, b) pandangan tentang watak kepribadian yang dirasa ada pada diri, misalnya jujur, tanggung jawab dll, c) pandangan tentang sikap, kemampuan, kecakapan yang ada pada diri.
Penglihatan tentang diri sendiri dapat sesuai atau tidak sesuai dengan kenyataan diri yang sebenarnya. Biasanya gambaran diri yang dimiliki itu tidak sesuai dengan gambaran diri di mata orang lain atau masyarakat.

B) Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan pandangan tentang harga atau kewajaran sebagai suatu pribadi . Apa yang dirasakan dari diri sendiri? Perasaan suka atau tidak suka dengan diri sendiri. Jika suka teerhadap diri sendiri berarti memiliki harga diri tinggi. Sebaliknya, bila tidak suka, berarti harga dirinya rendah. Kadang-kadang seseorang dapat puas dalam peran tertentu, namun kecewa dengan peran yang lain yang dipegangnya. Cara melihat diri sebagai orang yang memiliki cirri-ciri positif dan negative itu merupakan titik awal untuk menilai diri apa adanya secara realistic.

Masalah muncul apabila memandang diri sendiri secara hitam putih, serba kekurangan akan membawa pengaruh negative bagi kehidupan dirinya.

C. Cita-cita Diri
Cita-cita merupakan harapan terhadap diri sendiri. Cita-cita diri terdiri dari deambaan, aspirasi, harapan dan keinginan diri sendiri.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi ideal diri :
a) kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya.
b) Factor budaya akan mempengaruhi individu memetapkan ideal diri.
c) Ambisi atau keinginan untuk melebihi dan berhasil. Keinginan realistis, keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas dan rendah diri.
Ideal diri hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi tapi masih lebih tinggi dari kemampuan agar tetap menjadi pendorong dan masih dapat dicapai.

Antara gambaran, penilaian dan cita-cita diri, saling berhubungan dan saling tergantung. Tingkat harga diri seseorang dipengaruhi oleh gambaran dari dan cita-cita diri. Semakin lebar jurang antara gambaran diri dan cita-cita diri, semakin rendah harga dirinya.

Apa pengaruh konsep diri negative terhadap kehidupan pribadi?
1. Cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal yang negative dalam diri. Orang dengan konsep diri negative, biasanya berfikir tentang diri sendiri terutama dari segi negative dan sulit menemukan hal-hal yang pantas dihargai dalam diri mereka. Dengan memusatkan diri pada kekurangan-kekurangan dan menutup mata terhadap kelebihannya, semakin memperkokoh pandangan negative terhadap mereka. Kecenderungan melihat kelemahan diri dilestarikan, diteruskan dan dipupuk.
2. Mendorong untuk membuat perbandingan negative dengan orang lain. Bayang-bayang negative dapat tercipta dari konsep diri yang negative. Misalnya seorang pelajar terus meragukan kemampuan studi dan cenderung menganggap gurunya super hebat, teman-teman sekelas lebih cemerlang dan diri sendiri adalah bodoh. Itu adalah bayangan diri sendiri, sedang dalam kenyataannya belum tentu demikian.
3. Menciptakan ingatan yang pilih-pilih, selektif, yang meneguhkan perasaan diri tak berharga. Orang yang sedang sedih akan dipenuhi oleh ingatan-ingatan pahit. Sedang orang gembira dipenuhi oleh ingatan-ingatan manis. Bila seseorang sedang dilanda rasa rendah diri, sering teringat dan suka mengenang pengalaman-pengalaman masa lampau yang menambah rasa tidak puas terhadap diri sendiri.

Konsep diri yang mudah membuat seseorang peka terhadap apa saja yang mengangkat ketidakberhargaan diri. Kritik membuat seseorang seperti terkena tamparan di wajah. Sedangkan pujian tidak berarti apa-apa dan mental diri. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang dengan konsep diri rendah, pada waktu mengalami pengalaman positif, dia gagal melihat kepositifannya, tidak mampu menghargai. Apabila menghadapi pengalaman yang biasa, netral, orang yang bergambaran negative menanggapinya sebagai negative. Suatu hal yang tidak ada hubungannya dengan harga diri, dipandang sebagai hal yang langsung mengenai harga diri.
4. Cenderung membawa kegagalan. Jika seseorang menilai diri sebagai orang yang tidak mampu, maka secara terus menerus perasaannya dibayangi kegagalan demi kegagalan. Perilaku itu ditentukan oleh gambaran diri dan harapan yang muncul dari gambaran diri tersebut. Orang yang berpendapat dirinya sebagai pembicara yang menjemukan, misalnya, akan cenderung menghindari situasi dan kesempatan dimana ada kemungkinan diminta berbicara.


* Jadilah Pribadi yang menyenangkan dan bermakna dalam hidup yang penuh warna
* No Body can turn Back So the Future Depends on What You Do Today
(East Lampung, July ’07) – SMART QUANTUM FILE -



CIRI-CIRI PRIBADI BERFIKIR POSITIF

 BERTINDAK, BERJALAN, BERBICARA DAN BERFIKIR SEPERTI ORANG YANG SANGAT DIKAGUMI.
 MENANAMKAN DALAM-DALAM PIKIRAN POSITIF DAN SUKSES DALAM BENAK.
 MEMANCARKAN SIKAP YANG BAIK, PERASAAN YAKIN PADA DIRI DAN TUJUAN.
 MEMPERLAKUKAN SETIAP ORANG SEBAGAI ORANG PENTING.
 MENGUSAHAKAN AGAR SEMUA ORANG YANG DITEMUI MERASA DIBUTUHKAN DAN DIHARGAI.
 MELIHAT HAL-HAL YANG TERBAIK DALAM DIRI SETIAP ORANG.
 TIDAK MENGUNGKAPKAN KONDISI KESEHATAN KECUALI DALAM KONDISI BAIK.
 MENCARI YANG TERBAIK DALAM SETIAP GAGASAN BARU.
 MENGHINDARI HAL-HAL SEPELE
 SELALU MENGEMBANGKAN MENTAL UNTUK MEMBERI.

Istriku, Aku Mencintaimu....

Istriku, Aku Mencintaimu....

Tiba-tiba HP ku berdering, setelah menjawab salam suara diseberang telepon tampak panik “Ayah.. bunda mimisan nich.” Hmm.. kumaklumi kepanikan istriku saat itu karena belum pernah dia mengalami mimisan seperti ini. Memang cuaca di bulan Agustus 2007 siang itu begitu teriknya. Aku pikir ini akibat cuaca yang terik itu. Kemudian aku sarankan dia untuk segera ke dokter.

Beberapa hari kemudian istriku sakit pilek. Seperti biasanya kalau sakit ia hanya minum obat warung dan jarang sekali mau periksa ke dokter. “oalah bunda… ke dokter ajah kok takut,” ledekku, ku sorong pipi kenyalnya dengan ujung jari, ia merajuk bibirnya maju 2 centi, lucu melihatnya seperti itu.

Dua minggu berselang tapi pileknya belum juga hilang. Malah katanya ada yang terasa menyumbat di saluran hidungnya, rasanya tak nyaman dan susah bernafas. “Bun... besok kita ke Rumah Sakit ya! biar ayah ijin masuk siang,” rayuku agar ia mau ke Rumah sakit.

Keesokan harinya saya ajak ia ke RS. Bhakti Yudha Depok. Saat itu dokter THT bilang istriku alergi pada debu dan juga bulu-bulu binatang. Tapi sampai obatnya habis pileknya belum juga ada tanda-tanda kesembuhan. Anehnya yang sering keluar lendir hanya hidung sebelah kiri saja. Bahkan istriku mulai susah bernafas melalui hidung, ia hanya bisa bernafas melalui mulut. Dan ketika saya membawanya periksa untuk kedua kalinya dokter menyarankan untuk rontgen. Namun dari hasil rontgen tidak terlihat adanya kelainan apapun di hidung istriku.

***

Tanggal 3 Nov 2007

Aku mengajaknya periksa ke RS Proklamasi Jakarta, karena menurut informasi di sini peralatanya lebih lengkap. Ternyata benar, dengan alat penyedot dokter mengeluarkan lendir dari dalam hidung istriku. Senang rasanya melihat ia dapat bernafas dengan lega. “Alhamdulillah…”

Beberapa hari kemudian sumbatan itu kembali muncul. “Duh..bunda!” Kontrol kedua ke RS. Proklamasi masih saja dokter belum bisa menyampaikan penyakit apa yang dialami istriku ini. Dokter memasukkan kapas basah ke hidung istriku (ternyata itu adalah bius lokal), beberapa saat kemudian sebuah gunting kecil dimasukkan kedalam hidung dan.. “krek” potongan daging kecil diambil. Belakangan baru aku tau tindakan inilah yang dinamakan biopsi. Tak ada yang disampaikan kepada kami. Dokter menyarankan dilakukan CT Scan. Kemudian kami menuju ke RSCM untuk CT Scan.

Keesokan harinya hasil CT Scan aku bawa kembali ke Dokter RS Proklamasi. Setelah melihat hasil Scan, Dokterpun menyampaikan hasilnya dan juga hasil biopsi dari laboratorium.

“ini ibu positif,” kata dokter sambil menunjukkan foto CT Scan. Nampak ada sebuah massa diantara belakang hidung dan tenggorokan istriku. Cukup besar seukuran kepalan tangan. Aku masih belum mengerti maksud kata-kata nya dan memang sama sekali tak ada pikiran yang aneh aku coba bertanya, “maksudnya apa dok?”

“ibu positif kanker!”

Dek.. seolah detak jantungku berhenti “KANKER…Dok…?” Tiba-tiba mataku jadi gelap, sebuah beban berat serasa menindih badanku. Aku diam dan tak bisa berkata apa-apa, lama aku terdiam. “Kanker..?” tanyaku, tapi kalimat itu tak mampu terucap hanya bersarang di kepalaku. Sebuah penyakit yang selama ini hanya aku kenal lewat informasi dan berita-berita, kini penyakit itupun menghampiri orang terdekatku orang yang paling aku sayangi. Penyakit yang menakutkan itu menyerang istriku.

Kutatap wajah cantik istriku yang dibalut jilbab favoritnya, tenang.. teduh... tak ada ekspresi apa-apa aku makin bingung.

“duhh...bunda apa yang ada dalam fikiranmu bunda...”

“Sekarang bapak ke RSCM ke bagian Radiologi kita harus bertindak cepat,” tiba-tiba aku tersadar. Segera kuambil surat pengantar dokter dan menuju RSCM.

Sungguh tak pernah terpikirkan sedikitpun sebelumnya, kini kami berada dalam deretan orang-orang penderita kanker di ruang tunggu spesialis Radiologi ini. Aroma kecemasan bahkan keputus asaan tergambar di wajah mereka. Sebenarnya ini juga saya rasakan, tapi saya harus menyembunyikan raut ini di hadapan istriku. Aku harus tetap menyuguhkan energi penyemangat padanya.

Dihadapan dokter Radiologi aku bertanya, “sebenarnya istriku kena kanker apa dok?”

“kanker nasofaring.” jawab dokter singkat.

Ya Allah....kanker apa lagi ini? Istilahnya saja aneh bagiku. Kenapa harus istriku yang mengalaminya?

“Tapi Insya Allah masih bisa disembuhkan dengan pengobatan sinar radiasi dan kemoterapy,” dokter mencoba menangkap kegalauan diwajahku.

“Nanti ibu harus menjalani pengobatan radiasi selama 25 kali.”

Terbayang beratnya derita dan kelelahan yang harus dialami istriku. Belum lagi dengan kombinasi pengobatan kemoterapy yang melemahkan fisik.

Keluar dari ruang radiologi seolah semuanya jadi gelap, rasanya aku tak kuat menahan segala beban ini. Segera aku sms family dan teman-teman dekatku, aku kabarkan keadaan istriku dan kumintakan do'a dari mereka. Tak terasa bulir-bulir bening air mata bermunculan disudut mataku.

“Ayah kenapa? nangis yach..?” dengan polos pertanyaan itu keluar dari bibir istriku.

“iya, ayah sayaaang.... sama bunda,” suaraku gemetar.

Ku usap lembut kepala istriku. Ku tepis perlahan tangannya yang mencoba mengusap air mataku, ku gengggam kuat jari-jari lemahnya. Hatiku berbisik “kenapa tak ada kesedihan diwajahmu bunda? apakah bunda ga tau penyakit ini begitu berbahaya? Atau Allah telah memberitahukan ini semua kepadamu?”

“Bunda biasa ajah koq..” Jawabanya malah makin membuatku tak bisa bernafas, air mataku akhirnya jatuh juga.

Kususuri lorong-lorong RSCM dengan langkah lemas tak bertenaga seolah aku melayang, tulang-tulang terasa tak mampu menyangga badanku yang kecil ini.

Tanggal 5 Desember 2007

Mulai hari itu istriku harus dirawat inap di RS. Proklamasi. Semua persiapanpun dilakukan mulai dari USG, Bond Scan dll. Hasilnya rahim masih bersih dan tulangpun normal artinya kankernya belum mejalar ke bagian lain, Alhamdulillah...sempat kuucap kata syukur itu.

Tanggal 8 Desember 2007

Hari ke empat. Sore itu aku dipanggil ke ruang Dokter Sugiono yang akan melakukan Kemoterapy. Dikatakan bahwa kanker istriku stadium 2A dan Insya Allah masih bisa diobati. Istrikupun siap untuk menjalani pengobatan dengan kemoterapy. Kemudian kami minta ijin ke Dokter untuk diperbolehkan pulang sambil mempersiapkan segala sesuatunya.

Malam hari ketika kami di rumah, kami minta pendapat dari pihak keluarga tentang pengobatan yang akan kami lakukan. Dengan berbagai pertimbangan dan alasan pihak keluarga menyarankan agar kami tidak menempuh jalan kemo dan radiasi. Kami disarankan untuk menjalani pengobatan dengan cara alternatif dan pengobatan herbal.

Akhirnya sejak saat itu kami melakukan ikhtiar pegobatan dengan cara alternatif dan minum obat-obat herbal. Karena saat itu istriku sudah susah untuk menelan maka obat herbal yang diberikan tidak berupa kapsul, melainkan berupa rebusan. Setiap hari istriku harus minum ramuan dan rebusan obat-obat herbal yang baunya sangat menyengat. Tapi aku lihat ia dengan telaten dan sabar rutin minum semua obat-obatan itu.

Semangatnya untuk sembuh begitu besar. Doa pun tiada henti kupanjatkan siang dan malam. Dan malam-malamku selalu ku habiskan dengan tahajut dan hajat.

Aku mulai rajin mencari semua informasi yang berhubungan dengan kanker nasofaring, mulai dari makanan, cara pengobatan, bahkan alamat klinik pengobatan alternatif. Semua informasi aku cari melalui internet, koran dan dari rekan-rekan kerja.

Tiga bulan pengobatan, tapi Allah sepertinya belum memberi jalan kesembuhan dengan cara ini, akhirnya obat herbal aku tinggalkan. Bahkan pengobatan alternatif sudah aku tinggalkan sejak 1 bulan pertama karena aku ragu. Beberapa keluarga istri mulai putus asa. Malah ada yang beranggapan penyakit ini adalah kiriman dari orang. Tapi aku bantah semuanya,sempat ada pertentangan di antara kami. Aku yakinkan istriku bahwa ini adalah memang ujian dari Allah, “Bun..semuanya atas kehendak Allah, bahkan jauh sebelum kita lahir sudah tertulis takdir ini, usia segini bunda sakit, berobat kesini-sini itu semua sudah ada dalam catatan Allah bun. Yang penting sekarang kita jangan lelah berihtiar dan bunda tetep harus semangat untuk sembuh.” Ia mengangguk perlahan.

Berat badan istriku mulai turun drastis karena tak ada asupan makanan, sebelum sakit beratnya 53 Kg kini tinggal 36 Kg. Kondisinya makin parah dan puncaknya ketika aku lihat mata kirinya sudah tak focus. Cara ia melihat seperti orang juling. Menurut Dokter herbal yang menangani istriku inilah rangkaian perjalanan kanker tersebut yang lama kelamaan akan menyerang otak. Dokter menganjurkan untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Tanggal 26 Maret 2008

Akhirnya aku kembali membawanya ke Rumah Sakit. Kali ini aku membawanya ke RS. Husni Thamrin. Istriku ditangani oleh team yang terdiri Dokter THT, Dokter Internis dan Dokter spesialis ahli kemoterapy, Kebetulan Dokter Sugiono ahli kemoterapy yang dulu merawat istriku di RS. Proklamasi juga praktek di sini. Dan kini Dokter sugiyono kembali menangani istriku.

Sore itu Dokter memanggilku ke ruangannya. Dokter menjelaskan stadium kanker istriku sudah menjadi 4C, dan kankernya sudah mulai menggerogoti tulang tengkorak penyangga otak. Melihat hasil CT Scan nya aku merinding, terlihat jelas tulang-tulang tengkorak itu keropos layaknya daun termakan ulat. Aku ingin menjerit, “Ya Allah... begitu berat cobaan ini Kau timpakan pada kami”

“Ma'afkan ayah bun, ayah tak mampu menjaga bunda...!”

Yang lebih mengagetkan ketika dokter mengatakan, “kita hanya bisa memperlambat pertumbuhan kankernya bukan mengobati.” Seolah hitungan mundur kematian itu dimulai. Aku limbung dan hampir taksadarkan diri, sekuat tenaga aku mencoba untuk tetap tegar. Dengan dipapah adik aku keluar dari ruang dokter.

Segera aku menuju Mushola kuambil air wudhu dan kujalankan sholat. Entah sholat apa yang kujalankan ini.

“Aku ingin ketenangan aku butuh pertolonganMu ya Robb. Kutumpahkan segala permohonan ini dihadapanMu yaa Allah. Bisa saja dokter memfonis dengan analisanya, tapi Engkaulah yang maha kuasa atas segala sesuatunya. Engkau maha menggenggam semua takdir, sakit ini dariMu ya Allah dan padaMU juga aku mohon obat dan kesembuhannya.”

Segala ikhtiar dan do’a tiada lelah kulakukan tuk kesembuhan istriku. Malam-malamku kulalui dengan sujud panjang disamping bangsal rumah sakit. Kubenamkan wajahku diatas sajadah lebih dalam lagi, tiba-tiba aku merasa tak mimiliki kekuatan apapun, aku berada dalam kepasrahan dan penghambaan yang lemah.

“Robb...Engkau maha mengetahui, betapa segala ihtiar telah kami lakukan. Tiada menyerah kami melawan penyakit ini, kini aku serahkan segalanya padaMu, tidak ada kekuatan yang sanggup mengalahkan kekuatannMu yaa...Robb, Tunjukkan pertolonganMu, beri kesembuhan pada istriku Ya..Allah.”

Saat itu istriku masih bisa bicara meski dengan suara kurang jelas. Karena tenggorokannya pun sudah menyempit tersumbat kanker, ia sangat kesulitan dalam bernafas. Untuk mengantisipasi agar tidak tersumbat saluran nafasnya, dokter menyarankan agar dipasang ventilator dileher istriku. Akupun menyetujuinya meskipun aku tak tega, tapi ini resiko terkecil yang bisa diambil.

Istriku pasarah, dia minta aku menemaninya ke ruang operasi. Aku sangat mengerti ia sangat takut dengan peralatan medis di ruang operasi. Kemudian aku mendampinginya kedalam ruang operasi untuk pemasangan Ventilator. Aku melihat dengan jelas leher istriku disayat kemudian dimasukkan alat bantu pernafasan itu. “Sebenarnya aku tak tega melihatmu seperti ini bunda, tapi inilah yang terbaik untukmu saat ini.”

Selesai pemasangan ventilator bicaranya sudah tak bersuara lagi. Sejak saat itu praktis komunikasi kami hanya dengan isyarat atau terkadang istriku menulisnya pada lembar-lembar catatan kecil yang sengaja aku siapkan. Tentu saja hal ini terasa capek baginya. Namun sekali lagi ia terlihat tegar tak pernah aku mendengar ia mengeluh.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan akupun menyetujui untuk dilakukan kemoterapy terhadap istriku.

Tanggal 6 April 2008

Kira-kira jam 12 siang kemo tahap pertama dilakukan. Dengan perasaan tak menentu aku melihat dokter meracik obat dengan perlengkapan pengaman yang lengkap. Karena menurut dokter obat ini memang keras.

“Ya Allah beri kekuatan pada istriku…!” Beri kesembuhan melalui ihtiar obat ini ya Allah..!”

Sepanjang proses pengobatan tak hentinya kupanjatkan do’a dan dzikir dibantu dengan beberapa anggota keluarga.

Menurut Dokter kemo ini dilakukan dalam 3 sampai 5 tahap. Satu tahapan kemo memakan waktu 5 hari kemudian jeda 3 minggu untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Hari kedua setelah kemo kurang lebih jam 9 malam, istriku mulai merasa mual dan muntah. Hari ketiga jam 12 malam mulai keluar mimisan dengan darah hitam mengental. Hari ke empat jam 8 pagi ketika saya memandikan dan membersihkan mulutnya yang terus menerus mengeluarkan lendir, terdapat lendir bercampur darah hitam pekat dan mengental. Menurut dokter ini adalah kankernya sudah mulai hancur. Malam harinya istriku tidur sangat nyenyak dan tidak banyak batuk berdahak seperti hari-hari sebelumnya.

Alhamdulillah kemo tahap pertama selesai. Dokter bilang jika kondisi istriku membaik maka tiga hari lagi boleh pulang. Terlihat wajah cerah istriku ketika mendengar kabar ini. “nanti kalo pulang mau kemana bun.. ke Sawangan apa ke Kebayoran (rumah ibunya)?”

”ke Sawangan aja rumah kita sendiri,” jawabnya melalui secarik kertas. Namun ternyata dua hari kemudian ia mengalami diare yang hebat ini adalah efek samping dari obat kemo, sehingga kondisinya kembali lemas. Rencana pulangpun harus ditunda menunggu kondisinya membaik. Tetapi makin hari kondisi istriku makin drop. Hingga menjelang kemo tahap kedua malah albumin dalam darahnya menurun.

Selama dirawat istriku meminta agar saya sendiri yang memandikannya, bahkan aku juga yang membersihkan kotorannya. Semuanya saya kerjakan dengan telaten karena aku merasa sekarang saatnya untuk membalas semua kebaikan yang telah dilakukannya kepadaku selama ini. Ketika istriku sehat dialah yang selalu merawatku, menemaniku dan selalu menyiapkan semua kebutuhanku.

Selama hampir satu bulan di Rumah Sakit kami merasa menemukan keluarga baru. Keakraban terjalin antara kami dengan team dokter, dengan para suster bahkan juga dengan cleaning service yang tiap hari membersihkan kamar istriku. Saya merasa senang ketika suatu hari istriku dapat tertawa riang bercanda dengan para suster meski tawanya tanpa suara.

Minggu, 4 Mei 2008

Kemo tahap ke 2 dilakukan. Sepertinya Allah benar-benar menguji kesabaranku. Ketika hendak dilakukan kemo, tabung infus 1000cc yang digunakan untuk campuran obat kemo ternyata tidak ada. Rumah sakit kehabisan stock, dan ini adalah sebuah kecorobohan yang mestinya tidak terjadi. Karena tentunya pihak rumah sakit telah mengetahui jadwal pelaksaan kemo ini. Dokterpun marah. Kemudian Dokter menyarankan saya untuk segera membeli sendiri tabung infus di tempat lain. Tujuan saya adalah RSCM sebagai Rumah sakit terdekat, namun jika menuju RSCM menggunakan kendaraan akan memakan waktu lama karena jalannya memutar. Sayapun berlari ditengah terik matahari pukul 12 siang menuju RSCM. Namun disanapun tidak tersedia, kemudian saya berlari lagi menuju RS Sant Carolus, di sinipun nihil. Begitu juga ketika saya ke Apotik melawai tak bisa mendapatkannya. Akhirnya saya mendapatkan tabung infus tersebut di Apotik Titimurni RS. Kramat. Akhirnya kemo tahap ke 2 pun dapat dilakukan.

Senin, 5 Mei 2008

Hari ini Dinda anak kami yang kecil ulang tahun ke 4. Perhatian dan kecintaan istriku pada anaknya tak pernah berkurang. Dibatas ketidak berdayaannya dia menuliskan sesuatu, “Ayah jangan lupa beliin hadiah buat Dinda, ayah beliin jaket nanti bunda titip mukena, kasihan mukena dede sudah jelek. Bilang ke dede ini mukena dari bunda.”

Atas permintaan istriku siang itu sebagai tanda syukur kami memotong 2 buah kue ulang tahun yang salah satunya untuk dibagikan ke suster-suster yang jaga. Kemudian istriku minta dibantu turun dari tempat tidur, katanya ingin duduk bareng deket Dinda. Ia mencoba memberikan senyum bahagia pada Dinda dan menyembunyikan rasa sakitnya. Sementara Dinda nampak bahagia dipangku bundanya, mungkin ia mengira bundanya hanya sakit biasa saja. Lagu “selamat ulang tahun” yang kami nyanyikan terdengar getir di telingaku. Terasa pilu aku menatap mereka.

Selasa, 13 Mei 2008

Biasanya jika istriku menginginkan sesuatu ia akan membangunkan saya dengan mengetuk besi tempat tidurnya. Namun malam itu saya merasa sangat ngantuk dan lelah, saya menulis pesan pada istriku, “bun..nanti kalo perlu apa-apa panggil suster aja ya! Ayah ngatuk dan cape, jangan bangunin ayah ya!” Dengan isyarat lemah ia mengiyakan permintaanku, ia mengusap tanganku kemudian menuliskan sesuatu “ayah tidur aja gapapa kok, bunda juga mau istirahat.”

Rabu, 14 Mei 2008

Entah mengapa pagi ini aku sangat ingin merawatnya. Ketika ia kembali diserang diare berkali-kali yang sangat hebat aku sendiri yang membersihkan semuanya. Kemudian memandikannya dan mengganti pakaiannya. Pagi itu aku minta Lia anak sulung kami yang masih duduk di kelas 5 SD untuk menjaga bundanya, sebelum kemudian aku tinggal berangkat kerja.

Siang pukul 11 Lia menelpon “Ayah, bunda pingsan nafasnya cepet banget.” Aku kaget dan sangat khawatir. Selang 15 menit Lia sms “bunda sekarang ada di ruang ICU”. Astaghfirullah haladziim... apa yang terjadi pada istriku. Segera aku minta izin meninggalkan kantor. Di Rumah Sakit aku dapati Lia menangis sesegukan tak berhenti. “bunda yah... tolongin bunda yahh....!”

Kuhampiri istriku yang tergolek taksadarkan diri. Perawat memasang semua peralatan pada tubuh istriku, entah alat apa saja ini. Kuusap perlahan keningnya, dingin sekali. Tangan dan kakinyapun sangat dingin. Hingga menjelang maghrib aku tak beranjak dari sampingnya. Tak hentinya mulut ini memanjatkan doa. Sementara di luar ruang ICU sudah banyak kerabat berdatangan.

Tekanan darahnya sangat rendah dibawah 70. Dokter memberikan obat penguat tekanan darah dengan dosis tinggi. Tekanan darahnya sempat naik namun masih dikisaran 75-80, sangat rendah. Berkali-kali dokter menyuntikkan obat perangsang namun hasilnya tetap sama tak berubah. Dokter memanggilku, perasaanku gelisah tak menentu, campur aduk antara cemas, bimbang dan ketakutan yang amat sangat. Dugaanku benar Dokterpun menyerah. Melihat kondisinya yang terus menurun ia menyarankan agar semua alat bantu dilepas saja. “maksudnya dok..?” aku menodong penjelasan. “secara medis kondisi ibu sudah tidak dapat ditolong lagi, lebih baik kita do’akan saja.” Aku benar-benar lemas mendengarnya seluruh badanku gemetar merinding “benarkah tak ada lagi harapan.” Tiba-tiba aku merasakan ketakutan yang luar biasa. Aku tak mau menyerah, aku meminta agar semua alat bantu itu tetap terpasang pada tubuh istriku, sambil menunggu keputusan team dokter besok pagi.

“Aku tak mau kehilanganmu bunda.” Ku pegang kuat jemarinya, ”buka matamu bunda sebentar saja, ayah ingin menatap mata bening bunda untuk terakhir kalinya,” kubisikan lembut ditelinganya.

Pukul 22, aku disodori surat pernyataan, tak sempat aku baca, kata suster ini adalah Surat persetujuan untuk melepas semua alat bantu dari tubuh istriku. “Tak sanggup aku melakukan ini bun, aku ingin tetap menatap wajahmu, aku ingin tetap mendampingimu meski dalam ketidakberdayaanmu.” Akhirnya adikku yang menandatanganinya. Aku tak ingin selalu dihinggapi rasa bersalah jika menandatangani surat itu. Kemudian semua alat bantu dilepas dari tubuh istriku, tinggal tersisa alat pendeteksi detak jantung.

“Bun…inilah yang terbaik yang diberikan Allah buat kita, maafkan ayah bun ayah tak bisa menjaga bunda. Ayah ikhlas bunda pergi, ayah terima semua dengan ihklas bun.. Jangan khawatir bun, ayah akan menjaga dan merawat anak-anak kita,” kubisikan lirih ditelinga istriku.

Kutemui Lia yang menunggu diluar ruang ICU, kubelai rambutnya penuh sayang. Ia menangis keras sejadi-jadinya, mungkin ia paham apa yang kumaksudkan. “Bundaa… Lia ga mau kehilangan bunda, jangan tinggalin lia bundaa…!!” Tangisnya memekik, merebut perhatian semua orang diruang tunggu ICU ini. Semua mata menatap kami tapi mereka diam seolah mahfum dengan keadaan kami.

Dalam setiap rangkaian doaku tak pernah aku mengucapkan kata-kata menyerah “kalo memang hendak Engkau ambil maka mudahkan,” tak pernah aku menyebut kata-kata itu. Aku selalu minta kesembuhan, kesembuhan karena aku memang menginginkan istriku benar-benar sembuh.

Sepertinya kini aku harus menyerah dan pasrah “Ya.. Robb jika memang Engkau menentukan jalan lain aku ikhlas ya Allah…, mudahkan jalan istriku untuk menghadapmu dengan khusnul khootimah.”

Menurut suster dalam kondisi seperti ini pasien masih bisa mendengar. Kubimbing istriku menyebut kalimat “LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSULULLAH..” perlahan aku membimbingnya. Rasanya aku mengerti betul setiap helaan nafasnya, raga kami bagai menyatu. Kuulang hingga berkali-kali dengan helaan nafas yang terirama pelan. Dua bulir bening tersembul dari sudut matanya. Aku merasakan ia sanggup mengikuti kalimat ini, terimakasih ya Allah..!

Kamis, 15 Mei 2008

Aku terbangun ketika tiba-tiba seorang suster memanggil “Keluarga ibu Siti Nurhayati..!” Aku bergegas masuk ke ruang ICU, jam menunjuk Pukul 05.05, masih pagi dengan hawa dingin yang menyusup tulang. “Ma’af pak, ibu sudah tidak ada.” ujar suter tadi singkat. Meski aku tau maksudnya tapi aku masih tak percaya. Kutengok layar monitor yang terhubung ketubuh istriku. Tak ada lagi yang bergerak disana. Bagai tersambar petir, kudekap tubuh lemas istriku. Bibirnya menoreh segaris senyum. “INNA LILLAAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN.” Aku lunglai terduduk disampingnya tapi tak ada lagi air mata yang keluar. “Bun, Ayah ikhlas melepas bunda, Allah telah memilihkan jalan terbaik buat kita.”

Selamat Jalan Istriku… jemput aku dan anak-anak nanti di pintu SurgaNya.

*Mengenang kepergianmu 2 tahun silam

Gus Ron

MENGKRITISI HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

MENGKRITISI HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM
Oleh : Muhzin Nawawi

A. Pendahuluan
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia.
Segera setelah anak dilahirkan dan sebelum dilahirkan sudah terjadi proses belajar pada diri anak, hasil yang diperolehnya adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta pemenuhan kebutuhannya. Oleh sebab itulah pendidikan dapat disebut sebagai budayanya manusia.
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Pendidikan pada dasarnya juga merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada suatu lingkungan tertentu, yang biasanya disebut dengan interaksi pendidikan yakni saling mempengaruhi di antara keduanya.

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE TANYA JAWAB DI SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE TANYA JAWAB DI SEKOLAH DASAR

BAB I
PENDAHULUAN
Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru, maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Selama berlangsungnya kegiatan belajar, terjadilah proses interaksi.
Proses belajar mengajar melalui interaksi guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi suatu sistem yang utuh. Pemerolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan proses belajar mengajar yang berlangsung.
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar, jika guru memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar di samping kemampuan-kemampuan lain yang menunjang. Ada berbagai metode belajar mengajar yang diharapkan dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, salah satunya adalah metode tanya jawab. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini peranan guru sangat penting. Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar siswanya melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. “Motivasi merupakan hal-hal yang mendorong aktivitas-aktivitas yang menjadi alasan dilakukannya suatu perbuatan” (Ahmadi dan Syuhadi, 1986:67).
“Metode tanya jawab adalah interaksi antara guru-siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan repons lisan dari siswa sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa”. (Moedjiono dan Dimyati (1992/1993:41)
Pengertian atau batasan metode tanya jawab menggambarkan bahwa dalam metode tanya jawab guru dan siswa sama-sama aktif. Namun demikian, keaktifan siswa tergantung sepenuhnya pada keaktifan guru. Metode tanya jawab sangat baik digunakan dalam motivasi kepada siswa untuk terlibat langsung dalam suatu pembahasan materi pelajaran yang memberi peluang cara belajar siswa aktif, menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang sedang dibicarakan sehingga menimbulkan partisipasi dalam proses belajar mengajar, melatih dan mendorong siswa untuk belajar mengekspresikan kemampuan untuk menyatakan pendapat yang tepat. Namun keberhasilan metode tanya jawab tergantung kepada penguasaan guru terhadap teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan. Masalahnya apakah guru sudah mampu menerapkan teknik-teknik dan jenis-jenis pertanyaan dengan baik dalam proses belajar mengajar?
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru merasakan adanya kesulitan atau masalah, namun tidak tahu bagaimana seharusnya mencari pemecahannya. Sebaliknya, adapula guru yang tidak merasakan atau tidak menyadari bahwa sebenarnya ada masalah dalam kelas (proses belajar mengajar). Keluhan tentang kekurangberhasilan ini memerlukan penangangan agar masalah itu dapat ditanggulangi. Setidak-tidaknya guru mencari upaya untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan ini. Berbagai pihak harus berupaya untuk mau memperbaiki keadaan yang kurang atau belum memuaskan ini. Guru merupakan pihak yang memegang peranan penting.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Ahmadi dan Syuhadi (1986:67) “motivasi adalah hal-hal yang mendorong aktivitas-aktivitas yang merupakan alasan dilakukannya suatu perbuatan”. Sedangkan menurut Donald (Hamalik, 2001:158) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”.
Frandsen (Ahmadi dan Shuyadi, 1986:67) menyebutkan hal yang mendorong (motivasi) seseorang untuk belajar sebagai berikut:
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu belajar.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman.
d. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.

Woolfolk (Semiawan, 1998/1999) mengartikan motivasi sebagai suatu keadaan internal yang dapat menaikkan, mengarahkan dan memelihara perilaku. Hal ini didukung pula oleh pendapat Sardiman (2001) yang menyatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan memotivasi yang baik pula.
Dari pendapat-pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Jadi motivasi belajar memiliki peranan yaitu menumbuhkan gairah siswa, senang dan bersemangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Itulah para ahli psikologi pendidikan mulai memperhatikan soal motivasi yang baik. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa motivasi itu tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan-tujuan yang diinginkan juga tidak baik.

2. Jenis-Jenis Motivasi dalam Belajar
Hamalik (2001:162-163) membagi motivasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
a. Motivasi intrinsik yaitu suatu dorongan yang berasal dari dalam individu.
b. Motivasi ekstrinsik yaitu suatu dorongan yang berasal dari luar diri individu/faktor-faktor dari luar situasi, seperti: angka, hadiah dan sebagainya.

Motivasi intrinsik sering juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri. Sebagai contoh seorang siswa yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, siswa tersebut sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh kongkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya. Jadi sesuai contoh di atas bahwa seorang siswa belajar memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau hadiah.
Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya belajar dimulai dan diluruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu seringkali para siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan oleh sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar.
Berdasarkan kedua jenis motivasi di atas, sesungguhnya sulit untuk menentukan mana yang lebih baik, motivasi intrinsik atau ekstrinsik. Memang yang dikehendaki ialah timbulnya motivasi intrinsik pada siswa, akan tetapi motivasi ini tidak mudah dan tidak selalu dapat timbul. Adanya tanggung jawab guru agar pengajaran siswa berhasil dengan baik, maka membangkitkan motivasi ekstrinsik ini menjadi kewajiban guru untuk melaksanakannya. diharapkan lambat laun akan timbul kesadaran sendiri pada siswa untuk belajar.
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Sardiman (2001:83) membagi fungsi motivasi dalam belajar menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan
c. Menyeleksi perbuatan

Fungsi motivasi yang pertama yaitu mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, maksunya bahwa motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Fungsi yang kedua yaitu menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Fungsi yang ketiga yaitu menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak sesuai dengan tujuan.
Berdasarkan fungsi motivasi tersebut, maka sesungguhnya motivasi memiliki peranan yang sangat besar dalam kegiatan belajar. Motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Di samping itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang siswa melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seorang siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

4. Prinsip-Prinsip Motivasi
Hover (Hamalik, 2001: 163-164) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman
b. Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikilogis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan.
c. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan yang akan merangsang motivasi.
d. Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
e. Kegiatan-kegiatan yang akan merangsang minat siswa-siswa yang kurang, mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai.

Berdasarkan prinsip-prinsip motivasi di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pujian lebih efektif dari pada hukuman, maksudnya bahwa hukuman itu bersifat menghentikan sesuatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu pujian lebih besar bagi motivasi belajar siswa.
Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan, maksudnya kebutuhan-kebutuhan itu menyatakan diri dalam berbagai bentuk yang berbeda. Siswa-siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan di dalam motivasi dan disiplin.
Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi, maksudnya apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya maka perbuatannya ke arah itu akan lebih besar daya dorongnya.
Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup baik untuk merangsang minat yang sebenarnya, maksudnya berkat dorongan orang lain, misalnya untuk memperoleh angka yang tinggi maka siswa akan berusaha lebih giat karena minatnya menjadi lebih besar.
Kegiatan-kegiatan yang akan merangsang minat siswa-siswa yang kurang, mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai, maksudnya bahwa setiap siswa memiliki tingkat abilitas yang berbeda, karena itu guru yang hendak membangkitkan minat siswa-siswanya supaya menyesuaikan usahanya dengan kondisi-kondisi yang ada pada mereka.
Demikian beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam rangka membangkitkan dan memelihara motivasi siswa dalam belajar. Jadi diharapkan seorang guru dapat menggunakan prinsip-prinsip motivasi tersebut dengan baik.

5. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Hamalik (2001:166-167) menyatakan bahwa guru dapat menggunakan cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar, sebagai berikut:
a. Memberi angka
b. Saingan
c. Memberi ulangan
d. Mengetahui hasil
e. Pujian
f. Suasana yang menyenangkan
g. Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa

Bila dikaji hal-hal di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Memberi angka, maksudnya bahwa setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angka baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik. Tetapi ada juga siswa yang belajar hanya ingin mengajar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot, bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian, semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang bermakna.
Saingan dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan individual maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
Memberi ulangan, maksudnya para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberikan ulangan juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah ulangan yang diberikan tidak boleh terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan siswa dan bersifat rutinitas. Agaknya ulangan yang dilaksanakan sekali dalam dua minggu lebih merangsang siswa-siswa untuk belajar dengan giat dari pada ulangan tiap hari. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya. Hasil ulangan maupun tugas sebaiknya diketahui oleh siswa, karena mengetahui hasil dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar, apalagi kalau terjadi kemajuan.
Pujian, maksudnya apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian dalam bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi. Pemberiannya pun harus tepat, dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar. Suasana yang menyenangkan maksudnya siswa-siswa akan merasa aman dan senang dalam kelas sebagai anggota yang dihargai dan dihormati, sehingga mereka tidak akan merasa tegang dalam menerima pelajaran
Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, maksudnya motivasi selalu mempunyai tujuan, kalau tujuan itu berarti dan berharga maka siswa akan berusaha untuk mencapainya. Guru harus berusaha agar siswa-siswa jelas mengetahui tujuan setiap pelajaran. Tujuan yang menarik bagi siswa merupakan motivasi yang terbaik.
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cara-cara tersebut tidak dapat dikatakan berhasil apabila kemampuan guru dalam menggunakannya belum tepat. Oleh karena itu, diharapkan cara-cara tersebut dapat diterapkan dengan baik dalam proses belajar mengajar. Namun tidak dapat dihindari kenyataan sekarang, masih ada sebagian siswa yang belum merasakan/menjadikan cara-cara tersebut sebagai motivasi dalam belajar. Walaupun demikian, seorang guru harus tetap berusaha dengan sebaik mungkin agar siswa dapat bersemangat, bergairah dan senang menerima pelajaran.

B. Metode Tanya Jawab
1. Pengertian Metode Tanya Jawab
Dalam proses belajar mengajar, tanya jawab dijadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswa bertanya kepada guru.
Dalam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama aktif. Namun keaktifan siswa patut mendapat perhatian yang besar. Sifat atau rasa ingin tahu usia sekolah dasar harus dikembangkan dan sekaligus mendapat penyaluran yang wajar. Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai teknik-teknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi di dalam membangun situasi kelas yang kondusif (menyenangkan).
Untuk mengetahui tentang metode tanya jawab, ada tiga istilah yang perlu dimengerti terlebih dahulu. Tigas istilah ini yaitu: pertanyaan, respon, dan reaksi. Hyman (Meodjiono dan Dimyati, 1992/1993:40) secara ringkas menjelaskan ketiga istilah tersebut sebagai berikut:
Pertanyaan dapat ditandai sebagai kata atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh respon verbal, sedangkan respon dapat menunjuk kepada pemenuhan dari apa yang diharapkan sebuah pertanyaan yakni sebuah jawaban sisi yang lain, reaksi dapat menunjuk kepada perubahan atau penilaian terhadap pertanyaan atau respon.

Contoh:
Pertanyaan (1) : Siapa tokoh yang mendirikan taman siswa?
Respon (2) : Ki Hajar Dewantara
Reaksi (3) : Benar
Bila kita kaji contoh di atas, tampak bahwa setiap respon selalu merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan, dari setiap pertanyaan mengharapkan sebuah respon berupa jawaban, dengan demikian terdapat timbal balik.
Menurut Brown (Moedjiono dan Dimyati, 1992:40) “bahwa persyaratan yang menguji atau menumbuhkan pengetahuan dalam diri siswa adalah pertanyaan”. Keberhasilan metode tanya jawab bergantung pada (Questioning Skills) dalam menggunakan jenis-jenis pertanyaan. Ada berbagai dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan pertanyaan, di mana setiap klasifikasi mempunyai jenis pertanyaan sendiri-sendiri. Menurut La Sulo (Moedjiono dan Dimyati, 1992:42) “dari berbagai klasifikasi pertanyaan, pada umumnya klasifikasi-klasifikasi pertanyaan tersebut menggunakan rujukan yang sama yakni taksonomi Bloom”
Sadker (Suradisastra, 1991/1992:93) mengklasifikasikan berdasarkan taksonomi Bloom, mengemukakan 6 jenis pertanyaan dari tingkat rendah hingga pertanyaan tingkat tinggi:
a. Pertanyaan Pengetahuan/Ingatan (Knowledge/recall Questions)
b. Pertanyaan Pemahaman (Comprehension Question)
c. Pertanyaan Penerapan (Application Question)
d. Pertanyaan Analisis (Analysis Question)
e. Pertanyaan Sintesis (Synthesis Question)
f. Pertanyaan Evaluasi (Evaluation Question)

a. Pertanyaan Pengetahuan/Ingatan (Knowledge/Recall Question)
1) Pertanyaan pengetahuan yang meminta jawaban “ya” atau “tidak”, sering disebut pertanyaan biner.
Contoh: Apakah katak termasuk binatang melata?

2) Pertanyaan pengetahuan yang meminta jawaban dengan mengingat kembali satu kata atau istilah.
Contoh: Siapa Presiden RI yang pertama?
b. Pertanyaan Pemahaman (Comprehension Question)
1) Pertanyaan yang meminta jawaban berupa penjelasan dengan kata-kata sendiri.
Contoh: Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa Boyle itu?
2) Pertanyaan yang meminta jawaban berupa penjelasan tentang ide-ide pokok dari suatu masalah kata-kata sendiri.
Contoh: Apakah ciri-ciri dari binatang menyusui?
c. Pertanyaan Penerapan (Application Question)
Contoh: Klasifikasikan, mana binatang yang menyusui dan yang tidak menyusui?
d. Pertanyaan Analisis (Analysis Question)
Pertanyaan yang meminta jawaban berupa pengenalan motif, alasan dan sebab-sebab dari suatu kejadian.
Contoh: Mengapa lingkungan perlu dilestarikan?
e. Pertanyaan Sintesis (Synthesis Question)
Pertanyaan yang meminta jawaban berupa ramalan
Contoh: Apa yang terjadi kalau mendung dan angin bertiup keras?
f. Pertanyaan Evaluasi (Evaluation Question)
Merupakan pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa pembuat Keputusan atau memberikan pendapat. Pertanyaan evaluasi mendorong siswa untuk menilai ide dan karya seni.
Pertanyaan yang meminta jawaban berupa pendapat tentang berbagai persoalan yang ada di masyarakat
Contoh: Apakah kamu setuju dengan larangan setiap siswa tidak boleh berambut gondrong?
Keenam jenis pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom di atas, tiga jenis yang pertama dikategorikan sebagai pertanyaan kognitif rendah dan tiga jenis yang berikutnya dikategorikan sebagai pertanyaan kognitif tingkat tinggi.
Menurut Taba (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993 : 42) “bahwa pertanyaan kognitif tinggi lebih meningkatkan prestasi siswa dari pada yang rendah”. Hal ini berarti dalam proses belajar mengajar seharusnya guru hanya menggunakan pertanyaan kognitif tingkat tinggi dari pada pertanyaan kognitif tingkat rendah. Namun demikian, dalam kenyataan guru lebih senang mengajukan pertanyaan tingkat rendah dari pada tingkat tinggi.
Dari pendapat-pendapat di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode tanya jawab merupakan interaksi antar guru-siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan dari siswa sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan pada diri siswa, atau siswa bertanya kepada guru untuk memperoleh jawaban yang pasti. Pengertian atau batasan guru dan siswa sama-sama aktif. Namun demikian, keberhasilan metode tanya jawab tergantung pula kepada penguasaan terhadap jenis-jenis pertanyaan.
2. Tujuan Pemakaian Metode Tanya Jawab
Hyman (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993 : 41) membagi tujuan pemakaian metode tanya jawab sebagai berikut:
a. Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar mengajar.
b. Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif maupun sosial
c. Memberikan rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan kepada seorang siswa yang dapat dipastikan bisa menjawab pertanyaan.
d. Mendorong siswa melakukan penemuan (inquiry) dalam rangka memperjelas suatu masalah.
e. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.

Kelima tujuan pemakaian metode tanya jawab tersebut dapat dicapai secara maksimal dan optimal apabila guru memakai metode tanya jawab secara tepat. Guru memiliki sejumlah alasan dalam menggunakan metode tanya jawab yaitu untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang sedang dibicarakan sehingga menimbulkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar yang dapat mewujudkan cara belajar siswa aktif (meningkatkan keterlibatan mental). Selain itu dapat melatih dan mendorong siswa untuk belajar mengekspresikan kemampuan lisannya sehingga dapat memupuk dan mengembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapat yang tepat. Hal ini didukung oleh pendapat Moedjiono dan Dimyati (1992/1993 : 41) “yang menyatakan alasan guru menggunakan metode tanya jawab adalah untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa, mewujudkan CBSA, dan melatih siswa mengekspresikan kemampuan lisannya”.
Jadi metode tanya jawab diarahkan sebagai upaya guru untuk membuat siswa mengerti, memahami dan berinteraksi secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik.

3. Keunggulan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
a. Keunggulan Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa aktif berfikir dan menyampaikan buah pikirannya melalui jawaban-jawaban atas pertanyaan guru sehingga situasi kelas lebih hidup, siswa dapat terlatih dalam mengemukakan pendapat dengan lisan secara teratur, setiap siswa memiliki perbedaan pendapat sehingga membawa kelas pada situasi diskusi yang menarik, siswa yang biasanya segan mencurahkan perhatian menjadi lebih berhati-hati dan secara sungguh-sungguh mengikuti pelajaran. (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993).
Berdasarkan pernyataan di atas, maka sesungguhnya dari keunggulan-keunggulan itulah sehingga guru sering menggunakan metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar, namun bukan berarti hanya metode tanya jawab yang digunakan tetapi metode-metode lain juga dapat digunakan secara bersamaan.
b. Kekurangan Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab selain memiliki keunggulan, juga memiliki beberapa kekurangan yaitu pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh siswa, sehingga siswa tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya. Jadi memungkinkan ada siswa yang tidak aktif, sehingga siswa tersebut tidak memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Pada umumnya di dalam kelas akan ditemukan siswa yang tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau menjawab secara lisan, sehingga siswa akan merasa gugup dan tidak berkonsentrasi menerima pelajaran. Dengan demikian waktu tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, karena ada siswa yang tidak responsif terhadap pertanyaan sehingga tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar tidak tercapai sepenuhnya. (Sumantri dan Permana, 1998/1999).
Berdasarkan pernyataan di atas, maka sesungguhnya hal-hal yang menjadi kekurangan dalam metode tanya jawab merupakan sesuatu yang sudah seringkali terjadi dalam proses belajar mengajar. Namun bukan berarti metode tanya jawab tidak baik digunakan, tapi yang terpenting seorang guru dapat berusaha dengan baik agar metode tanya jawab yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Dari pendapat diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya tidak hanya metode tanya jawab yang memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi metode-metode lain pun akan ditemukan hal-hal yang demikian. Dari keunggulan-keunggulan dalam metode tanya jawab inilah, sehingga memungkinkan tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai. Namun kekurangan dalam metode tanya jawab tidak dapat dihindari, karena itu merupakan sesuatu yang sudah seringkali terjadi dalam proses belajar mengajar.

4. Prosedur Pemakaian Metode Tanya Jawab
Dalam prosedur pemakaian metode tanya jawab, Moedjiono dan Dimyati (1992) membaginya ke dalam empat tahap yaitu yang pertama tahap persiapan tanya jawab, maksudnya diharapkan agar guru selalu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa. Pertanyaan hendaknya dirumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu guru juga sudah memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan metode tanya jawab. Tahap yang kedua yaitu tahap awal tanya jawab, maksudnya pada awal pertemuan seorang guru diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, misalnya dengan memberitahukan tujuan, langkah-langkah dan garis besar isi. Tahap yang ketiga yaitu tahap pengembangan, maksudnya guru dapat mengembangkan tanya jawab dengan menempuh berbagai variasi dalam mengajukan pertanyaan. Hyman (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993 : 48) mengemukakan lima strategi yang dapat digunakan untuk memvariasikan pengajuan pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
a. Strategi yang mengkombinasikan berbagai jenis pertanyaan
b. Strategi berwujud pengajuan pertanyaan, pertanyaan yang saling berkaitan kepada beberapa siswa sebelum berpindah ke jenis pertanyaan lain yang diajukan kepada siswa lainnya.
c. Strategi yang berwujud pengajuan pertanyaan yang sejenis kepada beberapa siswa sebelum berpindah ke jenis pertanyaan lain yang diajukan kepada siswa lainnya.
d. Strategi yang mengajukan pertanyaan untuk mendorong siswa menarik kesimpulan.
e. Strategi yang mengajukan pertanyaan yang bertolak dari suatu kesimpulan, sehingga siswa mampu menguraikan atau menemukan dasar kesimpulan.

Pada tahap pengembangan tanya jawab, guru harus menghitung tersajikannya informasi atau isi pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Selanjutnya tahap yang Keempat yaitu tahap akhir, maksudnya guru bersama siswa membuat ringkasan isi pelajaran yang telah disajikan selama tanya jawab. Kegiatan ini dimaksudkan untuk pemantapan sajian dan sekaligus untuk memperoleh umpan balik dari siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sesungguhnya tahap-tahap tersebut merupakan satu kesatuan, maksudnya semua tahap harus terlaksana dalam pemakaian metode tanya jawab. Apabila ada salah satu tahap tidak dilaksanakan maka tujuan yang diharapkan dalam metode tanya jawab tidak dapat tercapai.

C. Penerapan Metode Tanya Jawab dalam Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Menurut Brown (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993 : 40) “bahwa persyaratan yang menguji atau menumbuhkan pengetahuan dalam diri siswa adalah pertanyaan”. Keberhasilan metode tanya jawab bergantung pada questioning skills dalam menggunakan jenis-jenis pertanyaan. Ada berbagai dasar yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan pertanyaan. Setiap klasifikasi mempunyai jenis-jenis pertanyaan sendiri.
Pengetahuan tentang jenis-jenis pertanyaan bagi guru memang sangat dibutuhkan. Namun pengetahuan jenis-jenis pertanyaan tidak banyak berarti bila guru tidak mempunyai kemampuan teknik mengajukan pertanyaan atau teknik bertanya.
Carcadille dan La Sulo (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993 : 47) mengemukakan teknik-teknik bertanya sebagai berikut:
1. Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas. Hal yang harus dihindari yaitu menyebut nama yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan, mengulang pertanyaan, adanya pola penggiliran siswa yang menjawab pertanyaan.
2. Memberikan waktu berfikir kepada siswa sebelum menunjuk siswa harus menjawab. Jedah atau waktu berfikir ini kurang lebih 10-30 detik.
3. Menyebarkan pertanyaan kepada siswa secara merata, sehingga tidak hanya siswa tertentu saja yang menjawabnya. Hal ini dapat menghindari sikap masa bodoh pada siswa yang tidak mendapat kesempatan menjawab.
4. Sesuaikan pertanyaan dengan kemampuan dimaksudkan untuk menghindarkan tidak terjawabnya pertanyaan, menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Selain itu teknik ini juga dapat mendorong partisipasi siswa yang kurang spontan atau pemalu.
5. Menghindarkan pengajuan yang susunannya membawa ke jawaban yang dikehendaki atau hanya menuntut jawaban “ya” atau “tidak”.
6. Memberi penguatan dengan segera, dapat melalui penguatan verbal (baik, benar, bagus, dan lain-lain) maupun non verbal (acungan jempol, anggukan, dan lain-lain). Harus diingat penguatan tidak saja diajukan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan, tapi siswa yang kurang atau tidak berhasil menjawab pertanyaan juga diberi penguatan.

Demikian berbagai teknik mengajukan pertanyaan yang dapat dijadikan petunjuk praktis dalam menggunakan metode tanya jawab, agar memperoleh hasil yang labih baik. Teknik bertanya hendaknya terwujud melalui pemakaian metode tanya jawab.
Pengetahuan tentang jenis dan teknik memang sangat dibutuhkan, demikian halnya dengan prosedur. Prosedur pemakaian tanya jawab merupakan salah satu hal yang utama yang harus dikuasai dan diterapkan dalam metode tanya jawab. Sebagaimana dikemukakan oleh Moedjiono dan Dimyati (1992/1993) yang membagi empat tahap yaitu tahap persiapan tanya jawab, maksudnya diharapkan agar guru selalu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa; tahap awal tanya jawab, maksudnya pada awal pertemuan seorang guru hendaknya menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan, misalnya dengan memberitahukan tujuan, langkah-langkah dan garis besar isi; tahap pengembangan maksudnya guru mengembangkan tanya jawab dengan menggunakan berbagai variasi melalui jenis-jenis pertanyaan, tahap akhir maksudnya guru bersama siswa membuat ringkasan isi pelajaran dengan tujuan untuk mempermantap isi pelajaran dan sekaligus memperoleh umpan balik dari siswa.

Dengan demikian, jenis, teknik dan prosedur pemakaian metode tanya jawab merupakan tiga hal yang utama yang harus dikuasai dan diterapkan dalam metode tanya jawab, agar metode tanya jawab yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dapat berhasil dengan baik.
Dalam pemakaian metode tanya jawab, seorang guru tidak hanya dituntut untuk memahami dan menguasai jenis, teknik dan prosedur, tetapi yang perlu juga diperhatikan adalah mampu menciptakan suasana kelas yang aman dan menyenangkan. Dalam artian siswa tidak merasa tegang untuk menerima pelajaran, sehingga dapat mengekspresikan kemampuan lisannya. Selain itu, semangat dan antusias yang tinggi harus juga ada pada diri seorang guru dalam menerapkan metode tanya jawab. Sebagaimana dikemukakan oleh Stellar (Alipandie, 1984 : 93) “guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid yang antusias pula. Demukian murid yang antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya”.
Dalam metode tanya jawab terjadi interaksi baik guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Interaksi yang diharapkan dan perlu diterapkan dalam metode tanya jawab adalah interaksi yang harmonis dan dinamis, agar siswa dapat mengekspresikan kemampuan lisannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Woolflok (Alipandie, 1984 : 95) “Dengan interaksi yang harmonis dan dinamis, anak mampu mengekspresikan kemampuan lisannya”.
Dari pendapat-pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa seorang guru diharapkan mempunyai pemahaman, penguasaan dan mampu menerapkan hal-hal yang diperlukan dalam metode tanya jawab, baik itu jenis, teknik, maupun prosedur. Di samping itu, seorang guru dalam menerapkan metode tanya jawab harus menciptakan suasana kelas yang aman (menyenangkan), interaksi harmonis, serta semangat dan antusias yang tinggi. Semuanya itu merupakan faktor pendukung berhasilnya metode tanya jawab, yang dapat menjadi motivasi siswa untuk menerima pelajaran dengan baik. Dengan demikian, pemakaian metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Shuyadi. 1986. Tanya Jawab Ilmu Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Alipandie, Imansjah. 1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha Nasional.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Moedjiono dan Dimyati, Moh. 1992/1993. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Semiawan, Conny R. 1998/1999. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Sumantri, Mulyani dan Permana, Johan. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Suradisastro, Djodjo 1991/1992. Pendidikan IPS III. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PRAKATA

Untaian rasa syukur senantiasa terucap, tatkala Allah swt. senantiasa mengkaruniakan nikmat iman, ilmu dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI ini. Muhammad saw. sebagai pilar pembawa obor kemenangan, Salam dan Salawat tercurah baginya karena beliau pulalah yang selama ini menjadi figur bagi penulis dalam setiap langkah, sehingga KTI yang sederhana ini dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Metode Tanya Jawab di Sekolah Dasar” dapat pula dipersembahkan.
Di samping itu, tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tuaku yang telah memberikan masukan, dukungan dan sumbangsih pemikiran serta doanya yang selalu menaungi di setiap langkah demi kesuksesan penulis.
Penulis sadar sepenuhnya, bahwa KTI ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, dengan penuh rasa hormat dan rasa rendah hati penulis mengharapkan masukan dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Besar harapan pula semoga kehadiran KTI ini memberi manfaat dalam pengembangan wawasan para pembaca dan terkhusus bagi penulis sendiri.
Selama penulis merampungkan KTI ini tidak sedikit pula pihak lain yang memberi andil besar, olehnya itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Muslimin, M. Pd., selaku Ketua Program Studi D-II PGSD FIP UNM yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh siswa.
2. Ibu Dra. Hj. Azharia T. Amalius, M. Si., selaku Ketua Jurusan UPP PGSD INDUK FIP UNM, beserta Drs. M. A. Ramli Ladji selaku Sekretaris UPP PGSD INDUK FIP UNM yang telah membentu penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
3. Bapak Drs. H. Amalius Sahide, M.A., C. Ed., selaku Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis, sejak pemilihan judul hingga selesainya KTI ini.
4. Bapak Dr. H. Patta Bundu, M. Ed., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan kepada penulis.
5. Para Dosen dan Staf PGSD INDUK yang telah banyak membantu selama penulis menjadi mahasiswa di UNM.
6. Rekan-rekan mahasiswa PGSD FIP UNM, dan seluruh pihak yang turut memberi sumbangan pikiran kepada penulis sampai KTI ini selesai.
Akhir kata, kepada Allah SWT. jualah penulis serahkan untuk membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, semoga KTI ini menjadi tolak ukur bagi KTI berikutnya yang senantiasa memberikan pencerahan dalam kancah IPTEK dan IMTAK.

Makassar, 2006

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH ii
PERNYATAAN KEASLIAN iii
MOTTO iv
PRAKATA v
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Konsep Motivasi 4
1. Pengertian Motivasi 4
2. Jenis-Jenis Motivasi dalam Belajar 5
3. Fungsi-Fungsi Motivasi dalam Belajar 7
4. Prinsip-Prinsp Motivasi dalam Belajar 8
5. Peningkatan Motivasi Belajar 10
B. Metode Tanya Jawab 12
1. Pengertian Metode Tanya Jawab 12
2. Tujuan Pemakaian Metode Tanya Jawab 17
3. Keunggulan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab 18
4. Prosedur Pemakaian Metode Tanya Jawab 20
C. Penerapan Metode Tanya Jawab dalam Peningkatan Motivasi Belajar Siswa 21
BAB III PENUTUP 25
A. Kesimpulan 25
B. Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

DAFTAR PUSTAKA

FKIP (2004/2005). Pendidikan IPA SD. D-II PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

Hendro Darmodjo, Jenny R.E. Kaligis (1991/1992). Pendidikan IPA II. Dirjen Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Mulyani Sumantri, Johor Permana (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar PGSD. Ditjen Pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan Guru Sekolag Dasar.

Prof. Dr. M.D. Dahlan (1990). Model-Model Mengajar. Penerbit CV Diponegoro Bandung.

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama penulis Rahmiyanti, lahir di Makassar tanggal 22 Oktober 1986. Anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Sujoko Mulyo dan Ibu Rahmawati Mohi. Penulis beralamat di Perumahan Bumi Bosowa Permai Blok B3 No. 21 (Minasa Upa).
Jenjang pendidikan yaitu: TK Pertiwi Takalar (1990-1991), SD Negeri 1 CENTER Pattalassang Takalar (1991-1997), SLTP Negeri 1 Tinggi Moncong Malino (1997-2001), SMU Negeri 8 Makassar (2001-2004) dan pendidikan yang terakhir sebagai mahasiswi di Kampus UNM Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan PGSD D-II.