Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi Dan Kompetensi Sosial Remaja Santri Pondok Pesantren

Selasa, Desember 13, 2011


Masa remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi, terutama karena berada dibawah tekanan sosial dan meng­hadapi kondisi baru. Oleh karena itu, sebagian besar remaja me­ngalami ketidak stabilan emosi dari waktu ke waktu sebagai konse­kwnsi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Mes­kipun emosi remaja sering sangat kuat, tidak terkendali, dan nam­paknya irrasional, te­tapi pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emo­sional.
Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam – macam pengaruh, seperti lingkungan tem­pat tinggal, keluarga, sekolah, dan teman – teman sebaya, serta aktivitas – aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari – hari. Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat beraktivitas, me­m­buat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif. 
Energinya ke arah yang tidak positif, misalnya tawuran. Hal ini menunjukkan betapa besar ge­jolak emosi yang ada dalam diri remaja bila berinteraksi dalam lingkungan (Hurlock, 2000).

A friend.....


A Friend…

(A) = Accepts you as you are
(B) = Believes in “you”
(C) = Calls you just to say “Hi”
(D) = Doesn’t give up on you
(E) = Envisions the whole of you
(F) = Forgives your mistakes
(G) = Gives unconditionally
(H) = Helps you
(I) = Invites you over
(J) = Just “be” with you
(K) = Keeps you close at heart
(L) = loves you for who you are
(M) = Makes a difference in your life
(N) = Never Judges
(O) = Offers support
(P) = Picks you up
(Q) = Quiets your fears
(R) = Raises your spirits
(S) = Says nice things about you
(T) = Tells you the truth when you need hear it
(U) = Understands you
(V) = Values you
(W) = Walks beside you
(X)- Xplain things you don’t understand
(Y) = Yells when you won’t listen
(Z) = Zaps you back to reality


Writing 1 tasks

Topics
1.    Yourself
2.    Your family
3.    Best Friend
4.    Last holiday
5.    Your hobby
6.    English
7.    Islam
8.    Prophet Muhammad
9.    Face book (advantages and disadvantages)

Direction:

1.    Write 15 sentences for each topic which consits at least 3 compound sentences and 2 complex sentences.
2.    Submit the tasks for next meeting.

Profil PAUD SMART QUANTUM


A.           IDENTITAS SEKOLAH
NAMA LEMBAGA     : PAUD SMART QUANTUM
PENGELOLA              : MUHZIN NAWAWI, S.Pd., M.Pd.I
ALAMAT PAUD         : DESA RAMAN AJI, RAMAN UTARA, L. T.
TELP/ HP                      : +6281369710675
STATUS                        : SWASTA
TAHUN BERDIRI       : 2007
IZIN LEMBAGA         : Dinas Pendidikan Kab. Lampung Timur
JUMLAH SISWA        : 32 (Tiga Puluh Dua)
JUMLAH TENDIK      : 5 (Lima Orang)
Visi:
1.        Mewujudkan PAUD “SMART QUANTUM” sebagai pusat  pendidikan yang berkualitas, populis dan agamis.
2.        Menciptakan peserta didik yang bertaqwa, cerdas, sehat , terampil, bertanggung jawab dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta dambaan masyarakat
Misi
1.        Meningkatkan profesional tenaga pendidik
2.        Mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar
3.        Meningkatkan hubungan yang harmonis baik internal dalam lembaga maupun eksternal dengan masyarakat
4.        Melaksanakan pembelajaran yang  sesuai dengan amanat UUD 1945 dengan berdasarkan pada Al-qur’an dan As-Sunnah




B.       DATA PESERTA DIDIK

Kelompok Bermain
Jumlah siswa
Keterangan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah

12
20
32

Jumlah
12
20
32


C.      PENDIDIKAN
No
Nama
Tempat  dan Tanggal lahir
L/P
Alamat
Pend
1
Muhzin Nawawi, S.Pd., M.Pd.I
Raman Aji, 10 -10- 1980
L
Raman Aji
S2
2
Siti Solekhatun
Raman Aji, 12 –12-1968
P
Raman Aji
MA
3
Sri Ida Wahyuni
Raman Aji, 07 -03- 1976
P
Raman Aji
MA
4
Rasmini
Raman Aji, 12 -09-1972
P
Raman Aji
SMA
5
Elis Ernawati
Raman Aji, 08 -09- 1993
P
Raman Aji
SMA

Tugas Remedi

Minggu, Desember 11, 2011

Tugas Remedi MAN 1 Metro
Bagi yang remedi UAS,
1. Membuat text descriptive tentang diri sendiri 20 kalimat dan procedure text.

Kirim ke email, : smart_quantum80@yahoo.com. paling telat besok jam 10 AM.

PESANTREN DAN PEMBENTUKAN PRILAKU SANTRI

Kamis, Oktober 13, 2011

PESANTREN DAN PEMBENTUKAN PRILAKU SANTRI

BAB I
PENDAHULUAN
Sejak awal kelahirannya, pesantren tumbuh, berkembang dan tersebar di berbagai pedesaan dan perkotaan. Keberadaan pesantren sebagai lembaga keislaman yang sangat kental dengan karakteristik Indonesia ini memiliki nilai-nilai yang strategis dalam pengembangan sikap dan perilaku masyarakat Indonesia. Realitas menunjukkan, pada satu sisi, sebagian besar penduduk Indonesia terdiri dari ummat Islam, dan pada sisi lain, mayoritas dari mereka tinggal di pedesaan.
Berdasarkan realitas tersebut, pesantren sampai saat ini memiliki pengaruh kuat pada hampir seluruh aspek kehidupan di kalangan masyarakat muslim yang taat. Kuatnya pengaruh pesantren tersebut membuat setiap pengembangan pemikiran dan interpretasi keagamaan yang berasal dari luar kaum elit pesantre tidak memiliki dampak signifikan terhadap way of life dan perilaku masyarakat Islam khusus bagi yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren.
Tulisan ini mengankat kiprah yang dilakukan pesantren, peran kiai dan metode pembentukan perilaku santrinya. Dari penelusuran itu, langkah-langkah pesantren itu ke depan sangat penting untuk didiskusikan secara intens agar pesantren benar-benar bisa eksis, berperan maksimal mengantarkan masyarakat pada kemampuan untuk menyikapi kehidupan-kehidupan kontemporer dengan segala dampak yang dibawahnya

Pemahaman Stucture

Selasa, September 13, 2011

  1. Pemahaman soal subjunctive dapat di download di sini
  2. Pemahamn soal eliptic  dapat di download di sini
  3. Pemahaman soal causative have/get dapat didoanload di sini
  4. Pemahaman soal conditional sentence dapat di download di sisni

Tiba Saatnya Mengakhiri Pendidikan?


Tiba Saatnya Mengakhiri Pendidikan?

MANA yang harus didahulukan antara anak dan pendidikan? Kedua isu tersebut tidak bisa didikotomikan karena setali tiga uang, terlebih jika kita memperbincangkan masa depan kita. Pendidikan merupakan bekal untuk menapaki masa depan anak cucu kita.

Namun, bahwa dunia pendidikan kita belum menunjukkan gambaran yang menjanjikan. Menurut data dari Balitbang Departemen Pendidikan Nasional (2001) bahwa sekitar tujuh juta anak terancam berhenti sekolah. Mereka terpaksa menjadi pekerja anak sebagai akibat dari kemiskinan dan tekanan hidup.

Sementara itu, 15 juta anak- anak yang sekarang masuk kelas satu sekolah dasar (SD), diperkirakan hanya 70 persen yang dapat mencapai kelas enam. Dari yang lulus tersebut, hanya kurang dari separuhnya yang kemungkinan dapat meneruskan pendidikannya ke sekolah lanjutan.

Tak perlu heran bila saat ini terdapat sekitar 12 juta anak usia 7 hingga 15 tahun tidak bersekolah dan terancam putus sekolah. Lebih 3,5 juta anak di antaranya menjadi pekerja anak. Maka, realitas di atas telah memberi sedikit diskripsi apa yang terjadi sekarang.

PENDIDIKAN merupakan tabungan masa depan bagi peradaban kita. Artinya baik-buruknya, makmur-sengsaranya, berkualitas-jeleknya wajah peradaban kita, tergantung proses pendidikan tersebut. Maka, wajah kita yang saat ini dipolesi oleh kemiskinan dan kebodohan menunjukkan kegagalan dari pendidikan kita.

Tingkat pengangguran yang tinggi, frekuensi kriminalitas yang menaik, dan keresahan sosial yang muncul dalam berbagai bentuk merupakan efek ganda (multifler effect) dari kemiskinan yang kita alami saat ini. Sedangkan kemiskinan dan kebodohan yang merupakan momok bagi negara berkembang seperti Indonesia, adalah rantai sosial pertama dalam kegagalan pendidikan kita.

Tahun 2000 lalu kualitas sumber daya manusia (human development index, HDI) kita menduduki peringkat rendah, yaitu 109 dari 174 negara. Dua tahun kemudian, Indonesia tidak jauh beda yakni peringkat 106 dari 170 negara. Angka ini jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (peringkat 56), Filipina (77), Thailand (67), Singapura (22) dan Brunei Darussalam (25). Sehingga, dapat dipastikan tahun ini kita belum bisa keluar dari kualitas hidup yang rendah akibat beberapa stimulus-bom Bali; kenaikan harga BBM, TDL, dan telepon-yang justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Maka, upaya memberantas kebodohan dan kemiskinan tidak bisa tidak harus melewati jembatan emas yakni pendidikan. Dalam hal ini pendidikan harus melakukan reposisi dan refungsi kalau ingin menjadi perubah wajah peradaban kita yang tidak sehat ini.

Dalam UUD 1945 dijelaskan, pendidikan adalah hak warga negara, sehingga monopoli negara dalam dunia pendidikan menjadi pilihan yang pahit. Negara sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan harus menempatkan pendidikan sebagai proses pencarian makna hidup yang lebih baik menuju keadilan dan kesejahteraan.

Sayangnya, pendidikan justru menjadi metode negara dalam mengontrol rakyat. Sehingga, pendidikan sering kali tidak lebih dari upaya setengah-setengah dari negara untuk mengubah peradaban miskin ini.

Darodjah, Kepala TK Tarbiyatul Banin VIII Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang