Hmmm...... Would I be???

Selasa, Juni 08, 2010

Hmmm...... Would I be???
”Setiap pria dan wanita yang sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka.”
(Brian Tracy).
”Demi Allah, sekalipun ada binatang buas, akan mengoyak-ngoyak tubuhku, sekalipun aku umpamanya, akan tinggal sendirian di dalam kota ini, sekalipun ada anjing-anjing hutan akan memakan badanku, sekali-kali aku tidak akan mundur. Demi Allah, aku akan laksanakan juga perintah Rasulullah saw ini.”
(Abu Bakar Ash-Shiddiq).
”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali – Imraan : 139)
”Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar dzarah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (lawh mahfuz). (QS. Yunus : 61).
Peringatan!
Jika di dunia ini hanya ada satu orang yang bersemangat menggapai cita-citanya, maka itulah AKU. Life is a choice, hidup itu pilihan kawan. Seperti menang juga pilihan, begitu kata iklan rokok. Namun, segala ketetapan itu hak prerogatif Allah.
Masing-masing orang telah dimudahkan mencapai apa yang diciptakan baginya. ”Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS.Asy-Syam : 7-8)
Intinya, Allah telah mentakdirkan adanya baik dan buruk. Allah menciptakan kebaikan bagi manusia. Jika manusia itu berbuat baik, maka ia akan dimudahkan untuk melakukannya. Jika dia berikhtiar untuk bertakwa, maka ia akan mudah melakukan jalan takwa tersebut, berlaku juga sebaliknya.
Jika ada orang yang buruk akhlaknya, orang yang lemah jiwa dan tubuhnya, orang yang gagal dalam hidupnya karena malas belajar dan bekerja keras, orang yang tidak produktif dan menjadi beban bagi orang lain. Lalu mengatakan bahwa itu adalah sudah takdir dari Allah ’Azza wa Jalla, maka sesatlah dia, itulah ucapan dari Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitabnya Kun Faya Kun.
Life is a choice, semuanya ada di tanganmu. Innallaaha laa yughoiy yirumaa biqo min hattaa yughoy yiruu maa bianfusihim. (... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri... QS. Ar-Ra’d : 11)
Life is a choice, hidup adalah pilihan. ”Kita punya pilihan, yaitu antara benar-benar hidup, atau semata-mata hidup.” (Andrew Matthews). Terserah padamu sobat, kaulah yang menentukan hidupmu, akan kau isi dengan nilai produktifitas, kau isi dengan karya-karya besar, ide-ide besar, kemampuan besar atau kau hilangkan potensimu sama sekali.
Life is a choice. Hidup adalah pilihan. ”Memang anda tidak mungkin bisa mengontrol angin, tetapi anda bisa mengontrol kemana kapal akan anda jalankan.” (Anthony Robbins).
Marilah memilih menjadi pemenang. Miliki motivasi tanpa batas, kreatifitas tanpa henti, produktifitas tak terbatas, karya-karya tak tersaingi, pribadi yang unggul, jiwa ksatria, pemberani dalam mencapai mimpi-mimpinya.
Congrarulations to getting a new job. Selamat! Tugas baru telah menanti anda. Menemukan potensi diri yang terpendam, menghargai kemampuan anda dengan baik, memiliki pribadi yang unggul, semangat yang berkobar-kobar, inspirasi tak pernah mati, maju terus pantang mundur, untuk menjemput kemulyaan hakiki.
Jika ada seribu orang yang bersemangat mencapai cita-citanya, maka kita adalah satu diantaranya. Jika ada seratus orang yang bersemangat menggapai mimpi-mimpinya, maka kita satu diantaranya. Jika ada sepuluh orang yang bersemangat memenuhi harapan-harapannya, kita adalah satu diantaranya.
Jika hanya satu orang yang bersemangat dan berjuang, it’s Me!
Starting the Spirit
“Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.” (Confusius).
Percaya Diri
Yakinkan dirimu kawan, majulah dengan percaya diri. Itulah rumus kunci, bukan sekedar janji, tapi sudah terbukti.
Dialah Abu Ayyub Al-Anshari ra., seorang pejuang yang berangkat dan berperang seorang diri, menunggang kuda, menerjang gurun sahara, menempuh jalan panjang untuk membebaskan Konstantinopel, setelah mendengar Rasulullah saw bersabda bahwa Konstantinopel akan dibebaskan oleh sebaik-baik pasukan dan sebaik-baik komandan. Abu Ayyub Al-Anshari ra. Meski gugur, tapi dia adalah sebaik-baik pasukan dan sebaik-baik komandan.
”Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar : 18)
Jangan sampai hidup terpaksa, jangan sampai merasa diri tidak berharga. ”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang lebih sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Bani-Israil : 70).
Yakinkan diri! Tuk jemput mimpi. Jangan ragu untuk memulai, walau halangan membadai. Kita hanya butuh keyakinan akan kemampuan diri sendiri, jangan sekali-kali berani meremehkan kemampuan diri.
Bersyukur
Bersyukurlah agar Allah semakin menambah nikmatNya, agar berkah setiap kenikmatan adalah doa dari makhlukNya. Jangan terjebak dalam karunia, karena manusia akan terhina.
Jika populasi penduduk dunia berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil yang beragam itu dari seluruh penduduk bumi? Atau secara mudahnya, seluruh penduduk dunia sekarang, dijadikan dengan rasio pembagi hingga hanya ada seratus penduduk untuk mewakili populasi penduduk dunia.
Philip M. Hartner, MD dari Fakultas kedokteran Stanford University Amerika Serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.
Berdasarkan analisananya, desa kecil bumi akan terdiri dari : 57 orang Asia, 21 orang Eropa, 14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat, 8 orang Afrika. Selain itu; 52 perempuan, 48 laki-laki. 80 bukan kulit putih, 20 kulit putih. 89 heteroseksual, 11 homoseksual.
Secara lanjut, perhitungan yang lain adalah; 6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam orang tersebut seluruhnya berasal dari dari Amerika Serikat. 80 orang tinggal di tempat (rumah-rumah) yang tidak memenuhi standard
Keadaan yang lainnya; 70 orang tidak dapat membaca, 50 orang menderita kekurangan gizi, 1 orang hampir meninggal, 1 orang sedang hamil, 1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi, 1 orang memiliki komputer.
Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal sebagai berikut :
 Jika anda tinggal di rumah yang baik saat ini, memiliki banyak makanan dan dapat membaca tulisan, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
 Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca dan memiliki komputer, anda adalah kelompok orang-orang elit.
 Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup dalam seminggu ini.
 Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang mengancam, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksaan, atau kelaparan, anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia ini.
 Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan, tanpa merasa takut dan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati. Anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.
 Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75 % penduduk di dunia ini.
 Jika anda memiliki uang di bank, di dompet anda, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.
 Jika orang tua anda masih hidup dan menikmati bahagianya kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di Amerika Serikat.
 Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman di bibir dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.
 Jika anda dapat dan sempat membaca pesan ini, anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali.
Semoga anda menikmati hari ini, hari yang indah, mulai detik ini. Hitunglah karunia kenikmatan dan keberuntungan anda, niscaya anda tak akan bisa menghitungnya. Dan, sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang- orang yang sangat beruntung.
”Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat).” (QS. Ibrahim : 34)
”Allah menentukan rahmatNya bagi siapa yang dikehendakiNya, dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Ali – Imraan : 74).
Untuk mendapatkan bau wangi, kita harus bergaul dengan seorang penjual minyak wangi, adaptasi. Jika ingin sukses tidak hanya dunia, tetapi utamanya akhirat, maka jangan pernah sedikitpun jauh dari Allah. Dekat denganNya, adalah kunci sukses dan menang.
”Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (QS. Al-Kahfi : 109)
Sudahkah kita menguak seluruh rahasia ilmuNya? Seluruh rahasia kebesaranNya? Seluruh rahasia keindahanNya? Mari memulai. Let’s go to jump! Melompat untuk mengejar ketertinggalan kita.
Nikmati Hidup
Seorang lelaki tengah berjalan-jalan di sebuah taman. Dia kaget melihat seorang anak kecil berumur sekitar 6 tahun, sedang menggendong sebuah beban yang terlihat berat di punggungnya. Namun, isinya tidaklah kelihatan.
Lelaki itu merasa empati, sigap ingin menolong. Ia berkata kepada anak itu, ”Nak, berat sekali beban yang kau pikul?” sang Anak menoleh. Tetapi, bukan jawaban yang mengenakkan. Si kecil menjawab, ”Tuan, ini bukan beban, ini adalah adik saya.”
Tak ada beban jika kita mencintai dan menyukai pekerjaan. Kau tahu siapa lelaki dalam cerita di atas? Dia adalah Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat paling masyur, presiden ke-16 yang pernah membebaskan 3.500.000 orang budak dan memerdekakannya. Lincoln belajar saat itu juga, bahwa hidup ini tak ada kata beban. Seperti pula Thomas Alfa Edison, saat ditanya tentang apakah dia tidak lelah melakukan percobaan hingga ribuan kali dan selalu gagal. Jawabnya mudah, ’Saya tidak pernah bekerja, sehari pun, dalam hidup saya, karena semuanya adalah keasyikan.’
Ini baru namanya mental pemenang! Menikmati setiap perjuangannya, tersenyum kala darah dan airmata menetes dalam syahadah perjuangan, sekecil apapun luka akan dibalas dengan sebaik-baiknya oleh Allah.
”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zilzaal : 7).
Sukses = Menang
Sukses dan Menang adalah dua mata uang yang saling berkaitan. Saya adalah orang yang tak setuju, jika orang dicontoh hanya karena sebagian hidupnya sukses dan sebagian lagi kalah. Bukan deskriminasi masalah dunia, tapi bagiku; sukses dan menang adalah nilai pandangan Allah, bukan pandangan manusia.
Seperti Ts’ai Lun pernah sukses kala menciptakan kertas pertama kali 105 M, pada masa kekaisaran Ho Ti. Dari seorang pegawai negeri di pengadilan kerajaan, lalu setelah temuannya itu diangkat mendapat gelar kebangsawanan. Tapi akhirnya, dia menenggak racun, karena terlibat komplotan pengacau. Atau Thomas Alfa Edison, sukses menciptakan lampu dan mengantongi 3000 hak paten penemuan, tapi gagal dalam kehidupannya, kedua isterinya depresi dan anak tertuanya bunuh diri serta pelit terhadap karyawannya.
Jika sebatas karya, produktifitas, dan kemampuan contohnya sudah banyak. Tapi, ambilah teladan dari orang yang menang dan sukses. Satu contoh saja kuutarakan, dialah nabi Muhammad saw.
Beliau bersabda, Innamal ’ilmu bit ta’allum, innamal hilmu bit tahallum, innamash shobru wat tashobur. ”Sesungguhnya ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar, dan kesopanan itu diperoleh dengan kerendahan hati, sedangkan kesabaran itu diperoleh dengan keteguhan hati.” (HR. Ibnu Hajar dan Al – Haitsami). Maka, bersungguh-sungguhlah, intinya menang dan sukses.
Bersama Cahaya
”Aku mengeluh kepada syaikh Waqi’ tentang lemahnya hafalanku, Beliau menasehatiku agar meninggalkan maksiat. Beliau menjelaskan bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak mungkin diberikan kepada orang-orang yang bermaksiat.” (Imam Syafi’i).
”Demi Allah, aku tidak pantas mengambil bayaran dari kamu sesen pun.” begitu ungkapan jujur Sofyan bin Uyainah rahimallah, guru Imam Syafi’i rahimallah di waktu kecilnya. Kondisi serba kekurangan, tak menjadikan langkah sang Imam luruh, diambilnya dedaunan dan tulang-belulang untuk menuliskan ilmu yang dipelajarinya, ide-ide yang bermunculan.
Inspiratif. ”Ilmu itu bagaikan binatang buruan, sementara tulisan adalah jalannya. Ikatlah binatang buruan kalian dengan jala yang kuat. Karena sungguh bodoh, bila engkau menangkap binatang buruan, lalu engkau biarkan lepas dengan bebas.”
Kesungguhan. Membuat sang Imam cerdas. Membaca buku dua halaman terbuka, maka halaman kedua segera ditutupinya. Kenapa? Karena jika sempat terlirik, akan langsung hafal, hingga kerepotan dalam menelaah tiap sub babnya, Masyaallah! Hingga syair kekuatan mengalir, membentur jiwa kerdil. Membangkitkan gelombang mimpi yang terus mengalir dari abad ke abad, tak lekang dimakan pergantian generasi.
”Ilmuku akan selalu bersamaku, dimana pun berada ia akan bermanfaat bagiku.
Dadaku adalah tempat menyimpannya bukan lemari
Jika aku sedang berada di dalam rumah, maka ilmuku bersamaku disana
Dan jika aku sedang di pasar, maka ilmuku berada di pasar”
Kenapa sang Imam bersyair demikian? Karena kamarnya telah penuh dengan catatan-catatan ilmunya. Kamarnya menjadi penuh dengan belulang dan dedaunan yang ditulisi ilmu-ilmunya. Hingga Imam Syafi’i tak mendapatkan tempat sedikitpun untuk beristirahat atau tidur. Karena itulah, dia mengazamkan dirinya, untuk menghafal seluruh ilmu yang dia kumpulkan, hingga tidak memerlukan belulang, dedaunan dan kertas-kertas.
Tak ada Istirahat untuk Orang Cerdas.
Sang Imam, begitu gemar berpetualang. Cobalah anda simak syair-syairnya, semoga membawa berlimpah inspirasi semangat! Membuka hati dan jiwa yang kerdil akan harapan.
”Tidak ada tempat bagi orang-orang cerdas dan beradab untuk beristirahat,
Maka tinggalkan kampung halaman dan merantaulah
Merantaulah! Engkau pasti akan mendapatkan ganti atas apa yang engkau tinggalkan
Dan gantilah pekerjaan dengan yang baru
Karena kelezatan hidup ada dalam pekerjaan baru
Aku melihat bahwa air yang menggenang itu akan merusak
Jika air itu mengalir maka akan baik
Sementara jika dia menggenang akan rusak.”
Dahsyat! Jangan salah paham dulu Sobat! Coba kau baca berulang-ulang, ambillah maknanya. Sebenarnya, maknanya terlalu mudah untuk disimpulkan. Imam Syafi’i ingin mengajarkan kepada kita tentang kesungguhan. Berusaha keras, seperti katanya, ”Tidak beruntung orang yang berusaha kecuali dalam keadaan kekurangan dan kefakiran.”
No Pain No Gain.
Tak ada hasil, tanpa kesungguhan. Sadarilah, itulah pesan Imam Syafi’i. Seperti pula pesan Rasulullah saw ”Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang dari kamu jika mengerjakan sesuatu dikerjakan dengan itqan (sungguh-sungguh).” (HR. Ath-Thabrani, Al-Haitsami dan As-Suyuthi).
Tidak Untuk Berpangku Tangan
Seperti seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah saw, wajahnya sungguh tak bergairah bagai dedaunan yang layu. Ternyata terbelit hutang dan kemiskinan, Rasulullah memberinya kapak dan memintanya mencari kayu dan tidak hanya berpangku tangan. Hingga beberapa hari setelahnya, si lelaki tersenyum penuh kebanggaan bisa berguna, minimal untuk dirinya sendiri dan keluarganya.
Abu Bakar Ash-shiddiq ra. berpesan, ”Tiga hal yang tidak bisa dicapai dengan tiga hal lainnya semata-mata. Kekayaan tidak bisa dicapai dengan cita-cita semata. Keremajaan tidak akan dapat dicapai dengan disemir semata, dan kesehatan tidak akan dapat dicapai dengan obat-obatan semata.”
Tak sekedar wacana! Mari bergerak, dan biarkanlah Allah yang menentukan hasilnya. Karena takdir Allah itu, berada di ujung usaha manusia. Jika tak berusaha, tentu saja rezeki tak akan menghampiri, akhirnya tersingkir dan terlewati. Sadar kan? Bahwa kau lahir untuk berkarya, menyejarahkan kepahlawanan untuk dipersembahkan padaNya semata.
Rasa Percaya
”Kepercayaan adalah sebuah kemampuan untuk melihat yang tidak terlihat, percaya akan sesuatu yang luar biasa, dengan tujuan untuk mencapai apa yang orang banyak pikir tidak mungkin.” (Clarence Smithison).
Pertaruhan Logam
Pada zaman kerajaan Sung di China, ada seorang Jendral yang pandai menggunakan pikirannya, bernama Tai Ching. Suatu hari, dalam sebuah perjalanan panjang pertempuran, ia menemukan semangat pasukannya sangatlah minim. Kelelahan sebelum berperang adalah sebuah keadaan terburuk dalam sebuah peperangan.
Untuk memberikan semangat baru pada pasukannya, Jendral Tai Ching mengumpulkan seluruh prajuritnya dan berkata,
”Kali ini kita akan menempuh jarak yang jauh untuk berperang. Tanggung-jawab kita sangat besar. Kita harus menang dan tidak boleh kalah! Saya akan menjatuhkan lima keping uang logam di tempat ini untuk menanyakan masa depan kita. Bila sisi bergambar kepala terbuka, maka Tuhan melindungi kita dan pasukan segera bergerak. Bila sisi sebaliknya terbuka, maka kita segera menarik pasukan dan pulang.”
Selesai berbicara Jendral menjatuhkan lima keping logam dan ternyata seluruhnya adalah sisi bergambar kepala! Tai Ching berkata gembira, ”Tuhan memberkati kita, kita pasti memenangkan peperangan ini!” kemudian, ia memantekkan kelima uang logam itu di atas meja. Benar, semangat para pasukan menjadi bersemangat dan akhirnya mereka kembali dengan kemenangan.
Pada pesta syukuran yang diadakan. Seorang prajurit berkata pada Tai Ching, ”Kali ini, kita benar-benar menang berkat lindungan Tuhan!” Tai Ching tak menjawab, dengan tersenyum, ia membuka pantekan uang logam di meja. Saat itu, para prajuritnya baru mengetahui bahwa sisi lain dari uang logam itupun bergambar kepala!”
Kekuatan Hati, Bukan Logam
Jendral Tai Ching sangat cerdas. Tapi, dia belum pernah mengetahui kekuatan yang terdahsyat sesungguhnya. Peradaban sejarah telah membuktikan, pernah tercatat dalam sejarah perjuangan Rasulullah saw, kemenangan-kemenangan yang sangat mustahil jika dilihat dari kacamata manusia kerdil dan akal yang sempit.
Saat pertempuran Badar, kekuatan Rasulullah hanya 300an pasukan melawan seribu lebih pasukan. Selain itu, bekal senjata tak seimbang. Quraisy saat itu lengkap, sedangkan Rasulullah dan pasukannya hanya membawa seadanya. Begitupun saat Khalid bin Walid, berperang dengan pasukan 36.000 melawan 240.000 pasukan saat membebaskan Romawi dari keserakahan dan penyembahan manusia.
Kekuatan para pasukan Rasulullah saw adalah kekuatan hati, yang penuh keyakinan pada Allah ’Azza wa Jalla. Hingga, satu pasukan Kaum Muslimin bernilai sama dengan seribu pasukan Quraisy. Kekuatan keyakinan hati telah menjelma menjadi kekuatan tak terbatas, menyembah yang besar maka kita akan menjadi besar. Lahawla walaa quwwata ilabillah.
Saat seorang Muslim meyakini akan cinta Allah padanya, tak ada lagi kekhawatiran dan keraguan dalam setiap langkahnya. ”Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang beriman –dan Dia mencintainya- seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (di antara) kalian, karena kalian takut pada (kematian)nya.” (HR. Al-Hakim, Ibnu Abi ’Ashim dan Al-Baihaqi).
Rehat
Menapaki langkah-langkah berduri
Menyusuri rawa, lembah dan hutan
Berjalan di antara tebing juram
Semua dilalui demi perjuangan

Letih tubuh di dalam perjalanan
Saat hujan dan badai merasuki badan
Namun jiwa harus terus bertahan
Karena perjalanan masih panjang.
.....
(Jejak : Izzatul Islam)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

berkunjung....salam kenal...baru ya.........